Presiden Sudan Selatan akan Tandatangani Perjanjian Damai

Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir (tengah, memakai topi hitam) bersalaman dengan pemimpin pemberontak Riek Machar, dalam perundingan di Addis Ababa, Ethiopia (17/8).

Kesepakatan perdamaian dengan pemberontak itu dijadwalkan akan ditandatangani Presiden Salva Kiir hari Rabu (26/8) di Juba, ibukota Sudan Selatan.

Presiden Sudan Selatan Salva Kiir telah bersedia menandatangani perjanjian damai untuk mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama 20 bulan.

Dalam sebuah surat yang diperoleh VOA blok negara-negara Afrika Timur (IGAD) mengatakan kesepakatan itu akan ditandatangani hari Rabu di Juba, ibukota Sudan Selatan.

IGAD telah menengahi pembicaraan untuk mengakhiri perang antara pasukan pemerintahan Salva Kiir dan pemberontak yang dipimpin oleh mantan wakilnya, Riek Machar.

Machar menandatangani perjanjian itu di Addis Ababa tanggal 17 Agustus lalu tapi presiden Sudan Selatan itu menolaknya, dan mengatakan perdamaian di bawah kesepakatan itu tidak akan bisa dipertahankan.

Amerika Serikat telah mengancam akan memberlakukan sanksi terhadap pemimpin kedua pihak yang bersengketa itu kecuali mereka membuat kemajuan menuju berakhirnya perang. Konflik itu telah mengusir sekitar 2,2 juta warga Sudan Selatan dari rumah-rumah mereka.