Menghadapi tekanan berat internasional, Sudan Selatan yang dikoyak perang hari Minggu menyetujui penugasan 4.000 anggota pasukan penjaga perdamaian regional yang disetujui DK PBB bulan lalu.
Keputusan Presiden Salva Kiir hari Minggu yang bulan lalu menolak pasukan penjaga perdamaian ditambah, keluar sehari setelah 15 anggota DK berkunjung ke ibukota, Juba untuk menekan pejabat senior untuk menyetujui penambahan itu.
Rincian mengenai perjanjian hari Minggu itu tidak segera dirilis dan tidak ada kerangka waktu pengerahan baru yang diumumkan. Pasukan baru itu, dicanangkan untuk melindungi warga sipil di ibukota, akan menambah lebih dari 12 ribu tentara penjaga perdamaian yang sudah berada di sana.
Delegasi DK yang berkunjung ke Juba itu hari Sabtu (3/9) juga meninjau kamp pengungsi PBB di ibukota di mana puluhan ribu warga sipil, tinggal dalam keadaan takut dan menyedihkan selama hampir tiga tahun pertempuran antara pasukan yang setia kepada Kiir dan pemberontak yang mencoba menggulingkannya.
Setelah kunjungan itu Duta Besar Amerika untuk PBB, Samantha Power menyebut kunjungan DK PBB itu “sangat penting karena berkesempatan melihat konsekuensi atas kegagalan para pemimpin politik untuk membawa perdamaian kembali ke negara mereka”. [my/al]