Seorang pejabat Amerika Serikat (AS), Minggu (15/8), mengatakan diplomat-diplomat negara tersebut sedang dipindahkan dari kantor Kedutaan Besar AS di Kabul ke bandara, ketika Taliban bersiap memasuki ibu kota.
Kantor berita Associated Press mengutip pejabat -yang tidak disebut identitasnya karena tidak berwenang membahas gerakan diplomatik itu- mengatakan beberapa helikopter militer hilir mudik dari kompleks kedutaan ke bandara. Kehadiran diplomat inti dipertahankan selama mungkin dengan melihat kondisi keamanan.
Relokasi kelompok inti diplomat dan staf kedutaan ke bandara telah menjadi bagian dari rencana darurat ketika Taliban menguasai sejumlah wilayah menjelang penarikan terakhir pasukan Amerika pada 31 Agustus.
Dubes Inggris Tinggalkan Afghanistan Senin Sore
Media Inggris melaporkan Duta Besar Inggris Untuk Afghanistan Laurie Bristow akan diterbangkan ke luar Kabul Senin (16/8) sore di tengah kekhawatiran Taliban akan merebut bandara ibu kota itu dalam waktu dekat.
Kantor Urusan Luar Negeri Inggris awalnya berharap agar Bristow dan tim inti pejabat akan tetap berada di bandara bersama diplomat negara-negara lain. Namun, Sunday Telegraph melaporkan keberangkatan mereka dimajukan. Kantor Urusan Luar Negeri menolak mengomentari laporan itu.
Kementerian Pertahanan Inggris pekan lalu mengatakan 600 tentara Inggris telah dikerahkan ke Kabul untuk membantu evakuasi sekitar 3.000 warga negara Inggris dan 2.000 warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan Inggris. Sebuah pesawat Hercules milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris laporkan telah terbang keluar dari negara itu, Sabtu (14/8), membawa para diplomat dan warga sipil.
Menteri Pertahanan Ben Wallace membela langkah Inggris menarik pasukan keluar dari negara itu. Ia menulis di Sunday Telegraph bahwa “kami tidak mengkhianati Afghanistan.”
Ia menambahkan, “Inggris tidak bisa berjalan sendirian setelah Amerika mengumumkan rencana penarikan mundur pasukannya.” “Akan menjadi arogan jika menilai kita dapat menyelesaikan masalah di Afghanistan secara sepihak,” tulisnya.
Jerman Kirim Pesawat Angkut Militer
Jerman, Minggu (15/8), juga mengirim pesawat angkut militer ke Kabul untuk mulai mengevakuasi staf kedutaannya pada Senin (16/8). Kantor berita Jerman DPA melaporkan misi itu akan mencakup evakuasi staf lokal Afghanistan yang bekerja untuk Kedutaan Besar Jerman di Kabul.
Associated Press mengutip seorang pejabat Jerman yang identitasnya dirahasiakan mengatakan pasukan terjun payung akan ikut mengamankan operasi itu.
Pesawat-pesawat militer itu diperkirakan akan mengangkut pengungsi dari Kabul ke sebuah pangkalan di Asia Tengah.
BACA JUGA: Taliban Tunggu Serah Terima Kekuasaan di KabulItalia Evakuasi Staf Kedutaan dan Lokal
Media Italia, Minggu (15/8), juga melaporkan sebagian besar staf di Kedutaan Besar Italia di Kabul sedang dipindahkan ke bandara di Kabul, langkah persiapan evakuasi. Corriere della Sera melaporkan evakuasi itu mencakup sekitar 50 staf Italia dan 30 staf lokal bersama keluarga mereka, juga polisi paramiliter Carabinieri yang melindungi kantor kedutaan.
Kementerian Luar Negeri Italia mengkonfirmasi para stafnya sedang dipindahkan ke bandara, sebagaimana yang juga dilakukan beberapa negara lain, tetapi tidak dapat memastikan jumlahnya.
Menteri Pertahanan Italia sebelumnya mengatakan 228 staf lokal Afghanistan dan keluarga mereka telah dipindahkan ke Italia, menyebut hal itu sebagai “tugas moral” untuk melindungi mereka yang telah bekerja untuk Italia dan akan menghadapi pembalasan Taliban. Kantor berita Italia LaPresse melaporkan sebuah pesawat penumpang yang membawa staf kedutaan Italia akan meninggalkan bandara Kabul pada Minggu (15/8) sore.
Rusia Tak Evakuasi Diplomat dan Staf
Kantor berita Rusia Tass, Minggu (15/8), melaporkan Taliban berjanji akan menjamin keselamatan Kedutaan Besar Rusia di Kabul. Mengutip juru bicara kantor politik Taliban Suhail Shaheen, Tass melaporkan organisasi itu “memiliki hubungan baik dengan Rusia” dan “kebijakan umum yang diberlakukan adalah memastikan kondisi aman bagi berfungsinya kedutaan besar Rusia dan lainnya.”
Duta Besar Rusia Untuk Afghanistan Zamir Kabulov mengatakan tidak ada rencana untuk mengevakuasi staf kedutaan di Kabul. Kabulov mengatakan kepada Interfax News, duta besar Rusia dan stafnya “masih menjalankan tugasnya dengan tenang.” [em/ah]