Tampil Lagi di Publik, Mitt Romney Kritik Obama

Mantan kandidat presiden dari Partai Republik, Mitt Romney. (Foto: Dok)

Berbicara dalam wawancara pertamanya sejak kekalahan November lalu, Mitt Romney mengkritik kepemimpinan dan kebijakan Presiden Barack Obama.
Empat bulan setelah kekalahannya yang pahit pada pemilihan umum, mantan kandidat presiden dari Partai Republik, Mitt Romney, mengatakan ia merasa sangat terpukul dengan kekalahannya.

Romney juga mengakui kesalahannya dalam berkampanye, terutama kegagalan memenangkan suara kelompok minoritas.

Dalam wawancara televisi pertamanya Minggu (3/3) sejak kalah November lalu dari Presiden Barack Obama, Romney melancarkan kritikan terhadap kegagalan Obama dalam memimpin dan mendahulukan politik, dalam konfrontasi dengan anggota Kongres dari Partai Republik untuk masalah anggaran dan pemotongan belanja.

“Rasanya sakit tidak berada di sana, tidak ada di Gedung Putih dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan,” ujar Romney dalam wawancara dengan program “Fox News Sunday”, dengan menambahkan bahwa Obama masih saja berkampanye, bukannya membawa orang bekerja bersama.

“Saya tidak melihat ada kepemimpinan saat ini. Hal terberat dari kekalahan adalah melihat momen kritis ini, momen emas yang hilang karena politik,” tambahnya.
Setelah kekalahannya November lalu, mantan gubernur Massachusetts itu mengucilkan diri di rumahnya di California selatan.

Romney mengakui kesalahannya dalam strategi berkampanye, terutama dengan meremehkan kelompok minoritas dan menyebut “47 persen” Amerika bergantung pada pemerintah.

Romney mengatakan ia masih berencana untuk tampil membahas berbagai isu dan membantu Partai Republik maju.

Istri Romney, Ann, yang mendampinginya dalam wawancara tersebut menyalahkan media karena tidak memperlakukan suaminya dengan adil. Penggambaran mereka sebagai orang kaya yang tidak paham isu masyarakat membuat publik “tidak tahu Mitt yang sebenarnya.”

Meski ia menangis karena kalah, Ann mengatakan, “saya sudah melupakannya, meski tidak seluruhnya.” (Reuters/John Whitesides)