Pendiri sekaligus Kepala Eksekutif aplikasi Telegram Pavel Durov mengatakan pada Senin (23/9), bahwa platform berkirim pesan itu telah menghapus lebih banyak “konten bermasalah”. Pernyataan itu dia sampaikan beberapa pekan setelah penangkapan terhadapnya di Prancis, dengan dakwaan kegagalan bertindak melawan para penjahat yang menggunakan aplikasi tersebut.
Fitur pencarian Telegram “telah disalahgunakan oleh orang-orang yang melanggar persyaratan layanan kami untuk menjual barang-barang ilegal”, kata Durov kepada 13 juta pengikut dari saluran perpesanan pribadinya.
“Selama beberapa pekan terakhir” staf telah menyisir Telegram dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk memastikan “semua konten bermasalah yang bisa kami identifikasi dalam fitur Pencarian tidak lagi bisa diakses,” kata dia.
Durov menambahkan bahwa platform tersebut telah memutakhirkan persyaratan layanan dan kebijakan privasinya, untuk memperjelas bahwa mereka akan membagikan rincian pelanggaran dengan pihak berwenang, termasuk alamat IP internet dan nomor telepon, “sebagai tanggapan untuk permintaan berdasar hukum yang sah”.
“Kami tidak akan membiarkan aktor-aktor jahat membahayakan integritas platform untuk hampir satu miliar pengguna kami,” kata dia.
Durov telah ditangkap pada 24 Agustus lalu ketika tiba di bandara Le Bourget, di luar Paris, dengan menggunakan jet pribadi.
BACA JUGA: Tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan AS dalam penangkapan pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov.Setelah diinterogasi selama beberapa hari, dia didakwa dengan sejumlah tuduhan atas kegagalan membatasi konten ektremis dan teroris dan dibebaskan dengan jaminan sebesar $5,6 juta atau sekitar Rp86 miliar.
Selama proses investigasi, dia tetap harus berada di Prancis dan melapor ke polisi dua kali sepekan.
Durov, yang memegang paspor Rusia, Prancis dan Uni Emirat Arab, awalnya mengkritisi penangkapannya, tetapi kemudian dia mengumumkan sejumlah langkah yang nampaknya tunduk pada tuntutan pemerintah Prancis.
Pada 6 September, dia mengatakan Telegram akan mengubah fitur “orang di sekitar” untuk menghadirkan “pihak-pihak yang sah” kepada para pengguna, daripada hanya dengan “bot dan penipu”.
“Tahun ini kami berkomitmen untuk mengubah moderasi pada Telegram dari area penuh kritik menjadi platform yang dipuji,” katanya pada saat itu.
Durov, sosok misterius yang jarang berbicara di depan umum, memiliki kekayaan yang diperkirakan oleh majalah Forbes sebesar $15,5 miliar. Tetapi dia juga mempopulerkan kebajikan hidup sederhana, yang mencakup mandi es dan tidak minum minuman beralkohol atau kopi. [ns/uh]