Parlemen Thailand hari Jumat (9/1) memulai persidangan untuk secara resmi memakzulkan mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra terkait program subsidi beras yang dikatakan merugikan negara miliaran dollar.
Dalam pernyataan pembukanya di hadapan Majelis Legislatif Nasional, Yingluck membantah semua tuduhan.
Komisi Anti-Korupsi Nasional Thailand bulan Mei menuduh Yingluck menyalahgunakan kekuasaannya. Pengadilan kemudian mencopot jabatannya, dan tidak lama kemudian, militer mengambil alih kekuasaan lewat kudeta dan menyatakan status darurat.
Jika dinyatakan bersalah, Yingluck secara otomatis dilarang berpolitik selama lima tahun. Tetapi vonis semacam itu juga bisa memicu gelombang protes dari para pendukungnya yang mayoritas di wilayah pedesaan. Demonstrasi di Bangkok tahun 2011 menewaskan sedikitnya 90 orang dan mencederai ratusan lainnya.
Kalangan analis mengatakan persidangan itu adalah taktik politik untuk melemahkan pengaruh keluarga Shinawatra di negara itu. Saudara laki-laki Yingluck, Thaksin, juga dilengserkan sebagai perdana menteri lewat kudeta tahun 2006.
Thaksin kini hidup di pengasingan untuk menghindari dakwaan korupsi tahun 2008, tetapi masih sangat berpengaruh.