Trump: Komisi Kecurangan Pemilih akan Sangat Transparan

Presiden AS Donald Trump, didampingi Wapres Mike Pence (kanan), berbicara mengenai pembentukan komisi kecurangan pemilih di Gedung Putih, Rabu (19/7).

Presiden Amerika Donald Trump hari Rabu mengatakan, komisi kecurangan pemilih yang diluncurkan di bawah pemerintahannya akan "sangat transparan" dan, hasil laporan tertulisnya akan tersedia untuk umum.

Kerja panel itu akan "sangat terbuka untuk dilihat siapa saja" ujar Trump saat pertemuan pertama komisi tersebut.

"Kalian akan melakukan tugas penting ini dengan pikiran yang sangat terbuka dan tanpa berbekal kesimpulan. Kalian akan secara adil dan objektif mengikuti fakta-fakta ke manapun arahnya," kata Trump kepada kelompok tersebut.

Komisi itu bertemu untuk mengangkat anggotanya, merumuskan tujuan dan mendiskusikan langkah selanjutnya setelah meminta informasi pemilih dari 50 negara bagian bulan lalu.

Trump mengumumkan pembentukan komisi itu pada awal masa kepresidenannya setelah menuduh, tanpa bukti, bahwa jutaan suara ilegal menyebabkannya tidak memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan presiden tahun 2016.

Wakil Presiden Mike Pence berjanji, komisi itu akan berfungsi sebagai "pelayan non-partisan bagi rakyat Amerika," meskipun beberapa orang dari Partai Demokrat menyuarakan keraguan atas efektivitas komisi itu dan meminta dibatalkannya penunjukan Kris Kobach sebagai wakil ketua.

Pengecam menilai komisi itu adalah bagian dari usaha penindasan pemilih untuk menyingkirkan minoritas dan pemilih Demokrat lainnya dari daftar pemilih, dan membenarkan klaim Trump akan adanya pemberian suara tidak sah secara besar-besaran.

Dalam surat yang dikirim hari Selasa ke Pence, empat perwakilan Demokrat mengatakan khawatir permintaan komisi itu akan data pemilih akan "secara terbuka mengabaikan undang-undang privasi dan transparansi federal." [ka/ds]