Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry hari Rabu (8/10) mengatakan strategi koalisi anti-militan ISIS “terus berkembang”, sementara Turki dan sejumlah negara lainnya akan memutuskan peran mereka dalam koalisi itu dalam hitungan “jam atau hari.”
Milisi Kurdi berulangkali telah meminta intervensi internasional yang lebih besar sejak militan radikal ISIS melancarkan ofensif terhadap kota Kobani di Suriah tiga minggu lalu.
Turki, negara tetangga Suriah, belum bertindak. Tetapi Kerry mengatakan perebutan kota Kobani “sangat mengerikan …. kita harus menentukan langkah dan memahami tujuan strategi ini.”
Pentagon hari Rabu mengatakan serangan udara saja tidak cukup untuk mencegah militan merebut kota tersebut. Tetapi pemimpin Kobani, Anwar Moslem, mengatakan kepada VOA siaran bahasa Kurdi bahwa ofensif koalisi di sana dalam dua hari ini telah “membuahkan hasil positif.”
Menurut Anwar, ofensif itu memberi milisi lokal kesempatan untuk bertempur dan mengalahkan ISIS, sekaligus melindungi ribuan warga sipil yang masih ada di mana.
Jenderal Purnawirawan John Allen, utusan Amerika untuk mengkoordinasi upaya melawan ISIS, dijadwalkan berada di Turki hari Kamis dan Jumat untuk melakukan apa yang dikatakan Menlu Kerry “serangkaian rapat panjang.”
Koalisi anti-ISIS hari Rabu mengalami kemunduran setelah militan menembak jatuh sebuah helikopter militer Irak dekat kilang minyak terbesar negara itu untuk kedua kalinya minggu ini. Dua pilot tewas.