Ketegangan Turki-Iran meningkat terkait operasi militer Turki yang sedang berlangsung terhadap militan Kurdi di bagian utara Irak. Dua negara di kawasan yang saling bersaing itu terlibat dalam saingan pertikaian diplomatik yang semakin sengit ketika Ankara mengancam akan memperluas operasinya di Irak ke wilayah strategis penting yang dikuasai milisi yang didukung Iran.
"Kita sama sekali tidak bisa menerima campur tangan itu, baik yang dilakukan oleh Turki atau negara lain, untuk melakukan campur tangan secara militer atau menunjukkan kehadiran secara militer di Irak,” ujar Duta Besar Iran Untuk irak Iraj Masjedi sebagai dikutip dalam wawancara yang disiarkan hari Sabtu (27/2).
Utusan Turki Untuk Irak, Fatih Yildiz, membalas dalam sebuah cuitan, "(Masjedi adalah) orang yang tidak pantas menceramahi Turki" tentang sikap menghormati perbatasan Irak.
BACA JUGA: Turki Temukan 13 Mayat Dibunuh Oleh Militan di IrakMenurut laporan media Turki, Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar Iran Mohammad Farazmand untuk memberitahunya bahwa Turki berharap Iran mendukung Turki dalam "perang melawan terorisme".
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu memprovokasi kemarahan Teheran ketika pada hari Minggu (28/2) mengklaim bahwa Iran menyembunyikan "525 teroris."
Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Turki Untuk Iran, Derya Ors, untuk menyampaikan protes resmi dan bantahan bahwa Iran menawarkan dukungan kepada kelompok teroris dan Iran serius dalam memerangi terorisme.
Operasi militer Turki yang sedang berlangsung di Irak melawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menjadi pusat pertikaian diplomatik yang semakin getir antara Teheran dan Ankara. PKK melancarkan pemberontakan selama puluhan tahun melawan Turki dari pangkalan di seberang perbatasan di Irak utara. Amerika dan Uni Eropa menetapkan PKK sebagai organisasi teroris. [my/em]