Turki Tahan 13 Orang Terkait Serangan Bom di Bandara

Polisi Turki berpatroli di luar bandara Ataturk, Turki (29/6).

Kantor berita Anadolu menyebutkan pihak berwenang menangkap sembilan orang di kota di pesisir barat Izmir, yang dituduh memiliki kaitan dengan militan ISIS di Suriah.

Media Turki, Kamis (30/6) menyatakan polisi menahan 13 tersangka dalam kaitan dengan tiga serangan bom bunuh diri hari di bandara Istanbul yang menewaskan 42 orang dan melukai 239 lainnya, Selasa (28/6).

Penangkapan tersebut berlangsung dalam penggerebekan di 16 lokasi di Istanbul. Sedikitnya tiga orang yang ditahan di Istanbul itu kabarnya adalah warga negara asing.

Kantor berita Anadolu menyebutkan pihak berwenang menangkap sembilan orang di kota di pesisir barat Izmir, yang dituduh memiliki kaitan dengan militan ISIS di Suriah, yang mencakup bantuan keuangan, perekrutan dan logistik kelompok tersebut.

Para pejabat Turki menuding ISIS sebagai pelaku serangan bandara, meskipun kelompok militan itu belum mengaku bertanggung jawab.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim, Rabu (30/6) mengatakan penyelidikan masih berlangsung, tetapi bukti-bukti mengarah pada ISIS. Ia menyatakan serangan itu mungkin merupakan tanggapan atas upaya-upaya Turki memperbaiki hubungan dengan Rusia dan Israel.

Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) John Brennan mengatakan pengeboman itu memiliki semua tanda khas “kejahatan” ISIS dan memperingatkan tentang tantangan menghentikan serangan semacam itu.

Kepada Yahoo! News ia mengatakan, “Lihatlah apa yang terjadi di bandara Turki. Ada rompi bom bunuh diri. Tidak sulit untuk membuat rompi serangan bunuh diri.”

Presiden Amerika Barack Obama, Rabu (29/6) mengatakan di pertemuan puncak para pemimpin Amerika Utara di Kanada bahwa pemerintahnya tidak akan tinggal diam hingga berhasil melumpuhkan ISIS yang menyengsarakan dunia. Pernyataannya muncul setelah ia berbicara melalui telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan mengatakan serangan itu menunjukkan bahwa teroris menyerang tanpa memedulikan agama atau nilai-nilai apapun. Tetapi ia mengatakan Turki memiliki kekuatan, tekad dan kemampuan untuk melanjutkan perang melawan terorisme hingga tuntas.

Serangan terhadap bandara tersibuk ke-tiga di Eropa itu merupakan yang terbaru dalam gelombang pengeboman di Turki dalam setahun belakangan yang telah menewaskan lebih dari 260 orang. Terorisme menghancurkan industri pariwisata Turki yang sangat diandalkan bagi perekonomian negara itu.

ISIS dinyatakan bertanggung jawab atas dua serangan bom bunuh diri sebelumnya tahun ini di Istanbul yang menarget wisatawan asing.

Kelompok pemberontak Partai Pekerja Kurdistan, PKK, juga melancarkan serangan bom bunuh diri, tetapi biasanya menarget pasukan keamanan. Serangan PKK terhadap bus polisi awal bulan ini menewaskan 11 orang. [uh/ab]