Para pemimpin Eropa menyelesaikan pertemuan puncak di Brussels dan sepakat bahwa Inggris telah berbuat cukup banyak untuk maju ke tahap kedua perundingan untuk meninggalkan Uni Eropa, namun tanpa ada tanda-tanda kesepakatan mengenai masalah imigrasi.
Pemimpin Dewan Eropa Donald Tusk menempatkan imigrasi tinggi dalam agenda pertemuan puncak dua hari itu.
Tusk mengatakan hari Jumat (15/12) bahwa para pemimpin Uni Eropa akan merasa "sangat sulit" untuk mencapai kompromi dalam pembicaraan mengenai kebijakan baru untuk mengizinkan para pengungsi masuk ke kawasan itu menjelang batas waktu bulan Juni.
"Kuota wajib tetap menjadi isu yang kontroversial meskipun ketegangannya telah sangat menurun," kata Tusk dalam sebuah jumpa pers mengakhiri KTT tersebut.
"Apakah kompromi akan mungkin tercapai? Tampaknya sangat sulit," imbuhnya.
Para pejabat mengatakan para pemimpin Uni Eropa melanjutkan diskusi mengenai imigrasi hari Jumat setelah perdebatan sengit selama lebih dari dua jam mengenai migrasi Kamis malam.
"Pembicaraan itu sangat sulit karena perbedaan pendapat masih besar," kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte usai perundingan .
Tusk, mantan perdana menteri Polandia, meminta para pemimpin Uni Eropa untuk menyetujui solusi untuk krisis migran itu menjelang bulan Juni 2018. [sp/ii]