Uni Eropa hari Rabu (30/1) menolak upaya Inggris untuk merundingkan kembali persyaratan keluarnya dari Uni Eropa.
Parlemen Inggris Selasa malam memberi mandat kepada Perdana Menteri Theresa May untuk kembali ke Brussels, Belgia, dan berupaya memperoleh persyaratan yang lebih baik untuk rencana perceraiannya dari Uni Eropa pada tanggal 29 Maret mendatang.
Namun, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan kepada anggota parlemen Uni Eropa, sementara ia akan mendengarkan gagasan May tentang perubahan terhadap pakta yang disepakati akhir tahun lalu, ia berpendapat, pakta itu "tetap yang terbaik dan satu-satunya kesepakatan yang mungkin."
Juncker mengatakan, “Perdebatan dan pemungutan suara di House of Commons kemarin tidak mengubah itu. Perjanjian penarikan Inggris dari Uni Eropa tidak akan dirundingkan lagi. "
Ia mengatakan, tidak jelas baginya apa yang ingin dirundingkan lagi oleh Inggris. Anggota parlemen Inggris dua minggu yang lalu dengan selisih suara besar menolak pakta yang disepakati May dengan Uni Eropa, sehingga membuat sebagian orang mengkhawatirkan proses Brexit akan berlangsung tanpa kesepakatan apa-apa dalam dua bulan lagi.
May mengatakan, pemerintahnya belum memutuskan bagaimana akan mengubah kesepakatan perceraian dari Uni Eropa itu guna menanggapi kekhawatiran dengan lalu-lintas manusia dan perdagangan di perbatasan antara Republik Irlandia yang merupakan anggota Uni Eropa dan Irlandia Utara, yang merupakan bagian dari Inggris. (ps/jm)