Utusan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sabtu (11/1), di tengah upaya untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza.
Pertemuan itu diwartakan oleh kantor Netanyahu.
Setelah pertemuan tersebut, Netanyahu mengirim delegasi tingkat tinggi, termasuk kepala badan intelijen Israel Mossad, ke Qatar untuk "memajukan" perundingan guna memulangkan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza, kata kantor Netanyahu dalam pernyataannya.
Sebelumnya pada Sabtu, seorang pejabat Israel mengatakan pembicaraan tidak langsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, telah mencapai sejumlah kemajuan. Pembicaraan yang dimediasi oleh Mesir, Qatar dan Amerika Serikat bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
BACA JUGA: Hamas Siap Bebaskan 34 Sandera Melalui Kesepakatan yang DiusulkanPara mediator melakukan upaya baru untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran di daerah kantong tersebut dan membebaskan sisa sandera Israel yang ditahan di sana sebelum Trump menjabat pada 20 Januari. Kesepakatan tersebut juga akan melibatkan pembebasan beberapa tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Keluarga sandera Israel menyambut baik keputusan Netanyahu untuk mengirim para pejabat tersebut, dan Markas Besar Forum Sandera dan Keluarga Hilang menggambarkannya sebagai “peluang bersejarah.”
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan Witkoff tiba di Doha pada Jumat (10/1) dan bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
BACA JUGA: Netanyahu Beri Wewenang Negosiator Israel Lanjutkan Perundingan SanderaMediator Mesir dan Qatar menerima jaminan dari Witkoff bahwa Amerika Seritka akan terus berupaya mencapai kesepakatan yang adil untuk segera mengakhiri perang, kata sumber keamanan Mesir, meskipun ia tidak memberikan perincian lebih lanjut.
Israel melancarkan serangannya ke Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasannya pada Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Sejak itu, lebih dari 46.000 orang telah terbunuh di Gaza, menurut pejabat kesehatan Palestina, dan sebagian besar wilayah tersebut terbengkalai dan dilanda krisis kemanusiaan.[ft]