Vaksinasi Massal untuk Hentikan Difteri Dilakukan di Kamp Pengungsi Rohingya

  • Lisa Schlein

Anak-anak pengungsi Rohingya antri untuk mendapatkan makanan di kamp Tengkhali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh (8/12).

Kampanye vaksinasi massal sedang berlangsung untuk menghentikan penyebaran difteri di antara pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh.

Difteri, penyakit yang dibasmi dari Bangladesh beberapa dasawarsa lalu, dengan cepat menyebar di antara pengungsi Rohingya di Cox's Bazar. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO melaporkan, diagnosa klinis menduga telah terjadi lebih dari 110 kasus, enam di antaranya berakhir dengan kematian.

Pejabat kesehatan memperingatkan, kasus yang terjadi mungkin hanyalah awal dari suatu yang besar. Mereka mengatakan, para pengungsi sangat rentan terhadap penyakit karena memiliki cakupan vaksinasi yang rendah dan tinggal di pemukiman padat dan tidak sehat, yang merupakan tempat berjangkitnya penyakit menular.

Juru bicara WHO, Fadela Chaib mengatakan, organisasinya bekerja dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Bangladesh serta UNICEF untuk menanggulangi penyebaran difteri yang adalah penyakit saluran pernafasan yang sangat menular. Ia mengatakan ini dilakukan melalui pengobatan dan pencegahan.

"Misalnya, WHO membantu pelatihan dasar vaksinasi di beberapa tempat di Cox's Bazar untuk kampanye vaksinasi yang menarget semua anak sampai usia enam tahun dengan vaksin DPT dan vaksin pneumonia pentavalent, yang melindungi mereka dari difteri dan penyakit pernafasan lainnya," ujar Chaib.

Kampanye berlangsung dua minggu. PBB melaporkan, lebih dari 645.000 warga Rohingya telah melarikan diri ke Cox's Bazar sejak 25 Agustus untuk menghindari kekerasan dan persekusi di Myanmar. Anak-anak termasuk lebih dari separuh populasi pengungsi ini.

Sebagai tindakan pencegahan, WHO dan mitra sebelumnya sudah memberi vaksin kolera lewat mulut kepada lebih dari 700.000 orang di Cox's Bazar untuk melindungi mereka dari penyakit itu. Mereka juga baru saja menyelesaikan kampanye massal untuk memvaksinasi campak dan rubela bagi lebih dari 350.000 anak. [ps/al]