Di Tengah Krisis, Presiden Venezuela Berpaling pada Musik

Presiden Venezuela Nicolas Maduro (tengah) berbicara dalam siaran mingguannya "En contacto con Maduro" (Kontak dengan Maduro) di Caracas, Venezuela (13/11).

Acara Maduro telah memicu kritik bahwa ia tidak terhubung dengan realitas di sebuah negara di mana jutaan orang melewatkan makan di tengah kekurangan pangan dan kenaikan harga.

Kesulitan menanggulangi krisis ekonomi dan oposisi yang ingin memakzulkannya, pemimpin Sosialis Venezuela, Nicolas Maduro, telah meluncurkan siaran radio mengenai musik salsa dalam upaya menghibur rakyat dan mendongkrak citranya yang merosot.

Maduro, penggemar musik yang pernah bermain dalam band rock, meluncurkan "Salsa Hour (Jam Salsa)" bulan ini dan telah menyiarkan empat episode dari bilik radio yang khusus dipasang di istana kepresidenan Miraflores, dengan setiap episode berlangsung beberapa jam.

"Ini program yang penuh energi dan kegembiraan," ujar Maduro, 53, dalam salah satu acara, dengan memakai headphone sementara ia mengetuk-ngetukkan jarinya dan memutar lagu-lagu klasik berirama Karibia.

"Saya bersedia melakukannya setiap hari... bernyanyi mengenai kehidupan, kekhawatiran, luka dan mimpi-mimpi kita."

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menari dalam program radionya di Istana Miraflores di Caracas (1/11).

Selama acara tersebut, yang kadang-kadang disiarkan di televisi, Maduro berdansa bersama istrinya, menjelaskan sejarah salsa dan mendedikasikan sebuah program untuk penyanyi Puerto Rico, Ismael Rivera.

Politik juga menyelinap ke dalam acaranya.

Ia mempersembahkan lagu "You're crazy, crazy, but I'm cool" untuk musuh bebuyutan dan Presiden Majelis Nasional Henry Ramos dan lagu "Vagrant" untuk pemimpin oposisi Henrique Capriles.

Meskipun penduduk Venezuela yang mencapai 30 juta orang itu cinta musik, terutama salsa, acara Maduro telah memicu kritik bahwa ia tidak terhubung dengan realitas di sebuah negara di mana jutaan orang melewatkan makan di tengah kekurangan pangan dan kenaikan harga.

Meme di internet oleh para pendukung oposisi menunjukkan gambar Maduro menari dalam acaranya, digabungkan dengan antrean makanan, para aktivis yang dipenjara dan orang-orang mengorek-orek sampah.

"Program Maduro seperti seperti sebuah olok-olok," ujar Capriles, yang kalah tipis dari Maduro dalam pemilihan presiden 2013 dan sejak itu telah mendorong referendum untuk memakzulkan Maduro.

"Ia seharusnya menunjukkan rasa hormat yang lebih banyak kepada rakyat Venezuela. Ia bukan penghibur."

Maduro, mantan supir bus dan pemimpin serikat, menghadapi penurunan popularitas sejak pemilihan umum dan terus dibandingkan dengan pendahulunya yang kharismatik, Hugo Chavez.

"Maduro ingin terhubung dengan rakyat paling miskin yang, meskipun ada krisis, masih terus berkumpul dan mendengarkan musik," ujar Andres Canizales, peneliti media dan juru bicara kelompok Citizens' Monitor.

Sebelum program salsa saja, Maduro sudah tampil rata-rata 30 menit per hari di radio dan televisi, di atas catatan Chavez selama 20 menit, menurut kelompok tersebut, yang kritis terhadap pemerintah. Maduro belum menetapkan tanggal akhir bagi "Salsa Hour." [hd]