Wartawan Iran yang Ditahan Terima Hadiah Kebebasan Pers

Protes kelompok oposisi anti-pemerintah yang rusuh di Teheran (foto: dok.)

Organisasi Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mengumumkan pemilihan Ahmad Zeidabadi itu hari Kamis.

Seorang wartawan Iran yang dipenjara atas keterlibatannya dalam protes oposisi setelah sengketa pemilihan presiden negara itu tahun 2009 telah menerima penghargaan kebebasan pers dunia dari UNESCO tahun ini.

Organisasi Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mengumumkan pemilihan Ahmad Zeidabadi itu hari Kamis. Dalam sebuah pernyataan, ketua panitia pemilihan Diana Senghor memuji Zeidabadi atas "keberanian luar biasa" dan "komitmen pada kebebasan berekspresi."

Mantan pemimpin redaksi koran Azad di Iran dan mantan pemimpin mahasiswa yang beroposisi dengan pemerintah itu sedang menjalani hukuman penjara enam tahun.

Pihak berwenang Iran menghukumnya karena terlibat dalam protes massal setelah terpilihnya kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad bulan Juni 2009. Kelompok-kelompok oposisi mengatakan pemilu itu dicurangi.

Zeidabadi divonis dalam sidang massal para aktivis oposisi bulan Agustus 2009. UNESCO telah menghimbau pembebasannya.