Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Rabu (2/6) memperingatkan "kebutuhan kesehatan yang mengejutkan" di Wilayah Palestina yang diduduki, setelah konflik bulan lalu antara Israel dan kelompok Islam Hamas.
“WHO meningkatkan tanggapannya untuk memberikan bantuan kesehatan bagi hampir 200.000 orang yang membutuhkan di seluruh Wilayah Palestina yang diduduki, yang termasuk Tepi Barat," kata kantor regional Mediterania Timur WHO dalam sebuah pernyataan.
"Situasinya tidak menentu. WHO tetap prihatin ... dan menyerukan akses tanpa hambatan untuk pasokan dan staf penting yang terkait dengan kemanusiaan dan pembangunan ke Gaza serta rujukan pasien keluar dari Gaza kapan pun diperlukan," demikian peringatan Rik Peeperkorn dari WHO.
Ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat menjadi baku tembak selama 11 hari di Gaza dan serangan udara Israel yang menghancurkan bulan lalu.
Pihak berwenang di sana mengatakan serangan Israel di daerah kantong itu menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak, serta beberapa pejuang.
Tembakan roket militan Palestina merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk satu anak, seorang remaja dan seorang tentara Israel.
"Lebih dari 77.000 orang mengungsi dan sekitar 30 fasilitas kesehatan rusak dalam kekerasan itu," kata pernyataan WHO.
BACA JUGA: WHO Serukan Akses Bantuan Medis ke Gaza Tanpa HambatanIsrael telah memberlakukan blokade darat dan laut terhadap Gaza sejak Hamas merebut kendali wilayah miskin dan berpenduduk padat yang merupakan rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina, pada 2007.
Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel.
"Kehidupan warga Palestina memburuk; banyak orang yang terimbas konflik sangat membutuhkan bantuan dan menghadapi ancaman kesehatan lainnya seperti Covid-19," kata Peeperkorn.
Badan kesehatan global mengatakan bahwa pada 31 Mei, "337.191 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan 3.765 kematian dilaporkan di wilayah pendudukan, dengan kasus positif meningkat di Gaza dalam beberapa pekan terakhir."
WHO mengatakan bulan lalu telah meluncurkan permohonan $7 juta untuk membantu menopang operasi kesehatannya di Wilayah Palestina, namun hanya menerima dana $2,3 juta. [my/ka]