Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang disiarkan pada Sabtu (28/9), mengatakan ia menerima "informasi yang sangat terbuka" dari Donald Trump bahwa mantan presiden Amerika Serikat (AS) tersebut akan mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia jika ia terpilih kembali dalam pemilihan presiden pada November.
Zelenskyy, yang berada di Amerika Serikat untuk menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyampaikan “rencana kemenangan” perangnya kepada Trump dalam pertemuan tertutup pada Jumat (27/9). Pertemuan itu digelar setelah calon presiden dari Partai Republik tersebut mengatakan dia akan bekerja sama dengan Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri konflik mereka. konflik.
Berbicara kepada Fox News setelah pertemuan itu, Zelenskyy mengatakan: "Saya tidak tahu apa yang akan terjadi setelah pemilu dan siapa yang akan menjadi presiden... tapi saya mendapat informasi langsung dari Donald Trump bahwa dia akan berada di pihak kita bahwa dia akan mendukung Ukraina."
Zelenskyy memanfaatkan kunjungannya ke AS untuk mempromosikan "rencana kemenangannya." Namun, seorang pejabat AS menggambarkan recana perang Zelenskyy itu sebagai permintaan yang dikemas ulang untuk menambah senjata dan pencabutan pembatasan penggunaan rudal jarak jauh.
BACA JUGA: Menlu Rusia: Rencana Perdamaian Zelenskyy 'Tidak Mungkin'Pejabat itu mengatakan rencana tersebut mengandaikan kekalahan akhir Rusia dalam perang tersebut. Beberapa pejabat menganggap tujuan tersebut tidak realistis.
Zelenskyy, yang juga bertemu dengan Wakil Presiden AS dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris dan Presiden Joe Biden, mengatakan ia mengharapakan dukungan utuh dari AS dalam perang yang berkelanjutan dengan Rusia. Ia juga menegaskan dirinya tidak mendukung kedua pihak dalam pemilu AS.
"Saya tidak ingin terlibat dalam pemilu, titik.... Saya tidak ingin kehilangan satu atau beberapa warga Amerika," kata Zelenskyy kepada Fox News.
Pada Jumat (27/9), Trump mengatakan dia senang bertemu dengan Zelenskyy. Pernyataan itu menandakan perubahan sikap yang nyata dari beberapa komentarnya sebelumnya mengenai kampanye.
Trump dan beberapa anggota Kongres dari Partai Republik mempertanyakan pentingnya pendanaan dan senjata tambahan dari AS untuk perjuangan Ukraina melawan Rusia yang sudah berlangsung selama dua tahun. Trump menyebut perang itu sia-sia. Sementara itu, Partai Demokrat yang dipimpin oleh Biden dan Harris telah mendorong untuk menghukum Rusia dan mendukung Ukraina, dan menganggap kemenangan Ukraina sebagai kepentingan keamanan nasional yang penting. [ft/ah]