Pemerintah Afghanistan telah mengeksekusi lima orang yang dinyatakan bersalah telah melakukan pemerkosaan, meskipun ada berbagai tuduhan mengenai proses hukum yang cacat.
Mantan Presiden Hamid Karzai menandatangani perintah eksekusi itu bulan lalu pada hari terakhir dia menjabat sebagai presiden.
Pada bulan Agustus, delapan orang, sebagian mengenakan seragam polisi, menghentikan sebuah mobil keluarga di luar Kabul dan memerkosa empat perempuan, termasuk seorang perempuan hamil dalam mobil itu. Massa melakukan protes dengan turun ke jalan setelah insiden itu untuk mendukung para korban perkosaan.
Ketujuh pria itu awalnya dijatuhi hukuman mati karena perampokan dan seks di luar nikah dalam sidang yang berlangsung selama dua jam bulan lalu. Sebuah pengadilan banding kemudian memperingan hukuman bagi dua di antara tersangka menjadi hukuman penjara.
Karena sidang dan eksekusi yang terburu-buru, berbagai kelompok HAM mempertanyakan apakah standar proses hukum dipenuhi. Mereka tadinya meminta Presiden baru Ashraf Ghani untuk menunda eksekusi agar proses hukum itu bisa ditinjau kembali.