Otorita kota Yerusalem, Rabu (5/7) mengatakan pihaknya berencana menyetujui pembangunan 800 rumah baru di daerah berpenduduk Yahudi di Yerusalem Timur bulan depan.
Perumahan itu akan menjadi yang pertama kali disetujui di Yerusalem Timur sejak Presiden Donald Trump Februari lalu mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan pembangunan permukiman.
Pengumuman itu bisa merumitkan upaya Trump untuk memulai kembali perundingan damai.
Menantu dan sekaligus penasehat Trump, Jared Kushner, tiba di Israel bulan lalu dan mengadakan pertemuan dengan pemimpin Israel dan Palestina guna membantu dimulainya perundingan yang sudah tertunda lama. Dalam pertemuannya dengan Netanyahu, Kushner membahas potensi tindakan yang bisa mendorong tercapainya “perdamaian sejati dan abadi” antara Israel dan Palestina.
Otorita kota Yerusalem mengatakan akan menyetujui 800 unit dalam rapat komite mendatang, bersama dengan 114 unit lainnya di pemukiman Arab.
Walikota Yerusalem Nir Barkat secara tertulis menyatakan pembangunan kota Yerusalem merupakan hal “penting, esensial dan akan dilanjutkan dengan kekuatan penuh.”
Israel menduduki Yerusalem Timur dalam perang tahun 1967 dan menganeksasi kota itu, tetapi masyarakat internasional tidak mengakui kedaulatan Israel. Palestina berharap bisa menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibukota negara mereka kelak. [em/jm]