Tokoh yang hampir dipastikan akan menjadi calon presiden Partai Demokrat Joe Biden, Rabu (12/8), membuat momentum sejarah ketika memperkenalkan Senator Kamala Harris sebagai pendampingnya sebagai calon wakil presiden, dalam sebuah kampanye di Delaware.
Biden dan Harris, yang sama-sama mengenakan masker karena pandemi virus corona, berbicara dari atas panggung di sebuah SMA di kota Wilmington, Delaware.
Keduanya memusatkan perhatian pada tema kampanye mereka, menegaskan kepemimpinan dalam membantu warga Amerika pada masa krisis pandemi dan meningkatnya gejolak ekonomi, serta pesan-pesan inspiratif.
“Pagi ini, di seluruh Amerika, ketika bangun pagi, anak-anak perempuan – khususnya anak-anak berkulit hitam dan kulit berwarna lainnya – yang selama ini merasa diabaikan dan diremehkan dalam komunitas mereka, tetapi hari ini, mungkin saja untuk pertama kalinya memandang diri mereka secara berbeda,” ujar Biden.
Biden pada Selasa (11/8) secara resmi mengumumkan Harris sebagai pendampingnya, menjadikannya sebagai perempuan kulit hitam pertama dan perempuan Asia Selatan pertama yang dinyatakan oleh sebuah partai besar untuk posisi penting dalam pemilihan presiden Amerika.
Acara yang dihadiri kedua kandidat ini berlangsung di sebuah gimnasium yang hampir kosong karena pandemi virus corona. Virus mematikan ini telah menelan korban lebih dari 165.000 orang.
Biden mengatakan ia dan Harris akan bekerja “untuk membangun kembali negara ini.”
Biden-Harris Kritisi Trump-Pence
Biden menuduh Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence telah gagal dalam menangani krisis Covid-19, dan mengatakan ia dan Harris akan memperbaiki “kekacauan” yang diakibatkan Trump dan Pence, di dalam dan luar Amerika.
Harris, senator dari negara bagian California, juga menyerang Trump dalam pidatonya.
“Amerika sangat membutuhkan kepemimpinan, namun kita memiliki seorang pemimpin yang lebih peduli pada dirinya sendiri dibanding orang-orang yang memilihnya, seorang presiden yang menjadikan setiap tantangan yang kita hadapi menjadi lebih sulit untuk diatasi,” ujarnya. Ditambahkannya, dengan tidak menangani pandemi virus corona secara serius, Trump telah membahayakan warga Amerika.
Menjelang kehadiran keduanya di SMA Alexis DuPont, sejumlah warga lokal Delaware – termasuk banyak anggota perkumpulan mahasiswi era Harris 'Alpha Kappa Alpha' yang mengenakan pakaian dengan warna khas salmon pink dan hijau apel – datang untuk menunjukkan dukungan mereka.
Setelah memenangkan cukup banyak suara dalam pemilihan pendahuluan awal tahun ini, Biden – yang berusia 77 tahun – bertekad akan memilih seorang perempuan sebagai pendampingnya. Ada begitu banyak spekulasi bahwa ia akan memilih seorang perempuan kulit hitam untuk bertarung bersamanya. Sejumlah nama yang akrab dan terkenal mengemuka sebagai kandidat potensial.
Namun Biden dan Harris telah bersahabat sejak lama, ketika Harris masih menjabat sebagai jaksa agung di California bersama dengan mendiang putra Biden, Beau, yang ketika itu menjadi jaksa agung di Delaware.
Harris lahir di Oakland, California 55 tahun yang lalu. Ia adalah putri imigran. Ayahnya berasal dari Jamaika, sementara ibunya dari India. Ia lulus dari Universitas California, Hastings College of the Law, dan terpilih menjadi jaksa distrik di San Fransisco pada 2003, lalu menjadi jaksa agung California tahun 2010.
Harris terpilih untuk menjadi anggota Senat empat tahun lalu.
Perempuan Ketiga Bertarung untuk Posisi Wapres
Harris adalah perempuan ketiga yang bertarung untuk posisi wakil presiden di sebuah pertarungan tingkat nasional.
Sebelumnya Geraldine Ferraro mendampingi calon presiden Partai Demokrat Walter Mondale dalam pemilihan presiden pada 1984. Mereka kalah dari pasangan calon presiden dan wakil presiden Partai Republik, Ronald Reagan dan George HW. Bush.
Lalu ada mantan Gubernur Alaska Sarah Palin, yang dipilih John McCain sebagai pendampingnya dari Partai Republik. Keduanya kalah dari calon presiden dan wakil presiden Partai Demokrat Barack Obama dan Joe Biden. [em/ft]