Tautan-tautan Akses

Mantan PM Pakistan Serukan Pendukungnya Gelar Protes Nasional


Pendukung Imran Khan melemparkan kelopak mawar ke arah kendaraan yang membawa mantan perdana menteri Pakistan itu untuk menyambut kedatangannya di rumahnya di Lahore, Pakistan, 13 Mei 2023. (Foto: AP)
Pendukung Imran Khan melemparkan kelopak mawar ke arah kendaraan yang membawa mantan perdana menteri Pakistan itu untuk menyambut kedatangannya di rumahnya di Lahore, Pakistan, 13 Mei 2023. (Foto: AP)

Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan menyerukan para pendukungnya untuk menggelar protes "kebebasan" nasional pada Minggu (14/5). Seruan itu muncul setelah ia ditangkap dan ditahan singkat pada pekan lalu. Penahanan tersebut memicu kerusuhan mematikan di sejumlah wilayah di negara tersebut.

Khan, yang dituntut dalam belasan kasus hukum sejak digulingkan dari kekuasaan pada April tahun lalu, akhirnya dibebaskan dengan jaminan pada Jumat (12/5) setelah Mahkamah Agung menyatakan penahanan itu melanggar hukum.

Marah dengan penangkapan tersebut, para pendukung Khan membakar gedung-gedung pemerintah, memblokir jalan-jalan dan merusak properti milik militer. Mereka menyalahkan pemerintah dan militer sebagai dalang di balik kejatuhan Khan.

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dikawal petugas keamanan saat tiba di pengadilan di Islamabad, Pakistan, 12 Mei 2023. (Foto: AP)
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dikawal petugas keamanan saat tiba di pengadilan di Islamabad, Pakistan, 12 Mei 2023. (Foto: AP)

"Kemerdekaan tidak datang dengan mudah. Anda harus merebutnya. Anda harus berkorban untuk itu," kata Khan dalam pidato yang disiarkan di YouTube pada Sabtu (13/5) malam.

Dia menyerukan para pendukungnya untuk menggelar protes "di ujung jalan dan desa Anda" di seluruh negeri pada Minggu (14/5). Ia juga menyatakan akan kembali berkampanye pada Rabu (17/5) untuk pemilihan presiden.

Selama berbulan-bulan, pemimpin partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) melakukan protes melawan militer.

Penangkapan Khan, Selasa (9/5), terjadi hanya beberapa jam setelah dia ditegur karena menuding pejabat senior terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap dirinya pada tahun lalu.

Pakistan dikuasai oleh militer yang secara langsung memerintah negara itu selama hampir setengah dari 75 tahun sejarahnya, dan terus memegang kekuasaan atas sistem politik.

Setidaknya sembilan orang tewas dalam kerusuhan pekan lalu, kata pihak polisi dan rumah sakit.

Ratusan petugas polisi terluka dan lebih dari 4.000 orang ditahan, sebagian besar di Provinsi Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa, menurut pihak berwenang.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif, pada Sabtu (13/5) memperingatkan bahwa mereka yang terlibat dalam "memfasilitasi, bersekongkol, dan melakukan" kekerasan harus ditangkap dalam waktu 72 jam.

"Mereka yang menunjukkan perilaku anti-negara akan ditangkap dan diadili di pengadilan anti-teroris," katanya saat berkunjung ke Lahore.

Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah berulang kali bersumpah bahwa polisi akan menangkap kembali Khan, yang tetap sangat populer menjelang pemilihan yang dijadwalkan pada Oktober.

Pengadilan Tinggi Islamabad memutuskan bahwa Khan harus diberikan perlindungan dari penangkapan hingga Senin (15/5). [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG