Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak memanggil para anggota kabinetnya untuk sebuah rapat darurat guna menimbang dampak keamanan dan ekonomi akibat serangan Korea Utara baru-baru ini terhadap sebuah pulau Korea Selatan.
Korea Utara menyerang pulau Yeongpyeong pada hari Selasa dengan lebih dari 100 peluru artileri. Serangan tersebut menewaskan dua marinir Korea Selatan dan dua warga sipil serta melukai 18 lainnya. Pulau Yeonpyeong terletak di dekat perbatasan maritim sebelah barat yang disengketakan kedua Korea.
Departemen Luar Negeri Amerika menyebut serangan Korea Utara tersebut sebagai pelanggaran terencana atas gencatan senjata Perang Korea tahun 1953. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika P.J. Crowley juga mengatakan Tiongkok memiliki peran penting yang dapat membuat Korea Utara menahan diri. Beijing sudah lama mendukung kepempimpinan Korea Utara.
Crowley mengatakan Amerika mengakui bahwa Tiongkok tidak dapat mendikte Korea Utara. Namun, ia mengatakan pemerintahan Obama telah meminta para pejabat Tiongkok di Beijing untuk meminta penjelasan Korea Utara, siapa yang bertanggungjawab atas serangan baru-baru ini.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Rabu mengatakan pihaknya menyesali jatuhnya korban jiwa dan harta akibat insiden tersebut dan mendesak kedua pihak untuk bersikap tenang dan mengendalikan diri.