Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Patrick Shanahan membela pertemuan intelijen Amerika di Venezuela setelah pemimpin oposisi yang didukung Amerika Juan Guaido gagal menggerakkan pembelotan massal militer awal pekan ini.
Guaido, yang diakui Amerika dan sekitar 50 negara lain sebagai presiden Venezuela yang sah, menyerukan pemberontakan militer pekan ini untuk menggulingkan pemerintahan Nicolas Maduro. Pemberontakan itu gagal mendorong militer membelot, tetapi diikuti bentrokan antara demonstran dan polisi di kota-kota di seluruh negeri, menyebabkan kematian setidaknya satu orang.
Hari Jumat (3/5), Guaido menyerukan demonstran agar berkumpul di luar pangkalan militer hari Sabtu untuk mencoba membujuk para prajurit agar mendukung mereka. Ia juga menyerukan aksi yang mengguncang industri yang mengarah ke pemogokan umum.
Shanahan hari Jumat di Pentagon bertemu para pejabat tinggi militer Amerika, membahas situasi di Venezuela. Ia tidak menyarankan langkah apa pun ke arah intervensi militer Amerika tetapi mengulangi sikap pemerintah Trump bahwa semua opsi "tersedia."
Shanahan mengatakan pertemuan itu untuk memastikan kepemimpinan keamanan nasional Amerika "sejalan" terhadap kemungkinan yang terjadi di Venezuela. (ka)