Dalam penjelasan singkat kepada pers, juru bicara kementrian luar negeri Amerika, Mark Toner menyebut contoh yang paling baru, penahanan terhadap pengacara HAM Kristen terkenal Zhang Kai dan para pembantunya yang ditangkap polisi tanggal 25 Agustus di kota Wenzhou di China tenggara.
Zhang pengacara yang berkantor di Beijing menjadi pengacara sejumlah gereja Kristen dalam perjuangan mereka melawan kampanye pemerintah di provinsi Zhejiang untuk melarang penggunaan salib di tempat-tempat umum dan menghancurkan gereja-gereja.
Ia kini dilaporkan bisa ditahan ditempat rahasia sampai enam bulan atas dugaan menciptakan gangguan dan mengancam keamanan negara.
Duta besar Amerika untuk Kebebasan Beragama Internasional, David Saperstein baru-baru ini berkunjung ke China untuk membahas kebebasan beragama dengan pejabat-pejabat pemerintah, pemimpin agama dan wakil-wakil masyarakat madani China.
Kementerian LN melaporkan bahwa Duta Besar Saperstein mengakui ada beberapa perkembangan positif di China, termasuk tumbuhnya komunitas-komunitas agama di negara itu dan peningkatan jelas sumbangsih organisasi yang berdasarkan keyakinan bagi masyarakat China.
Namun, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Duta Besar Saperstein juga menyampaikan sejumlah keprihatinan mengenai pelanggaran-pelanggaran HAM oleh pemerintah China terkait kebebasan beragama. Ia mengimbau diakhirinya kampanye pelarangan penggunaan salib di tempat umum dan penghancuran gereja yang berlangsung di provinsi Zhejiang dan diakhirinya gangguan terhadap para anggota kelompok agama yang tidak terdaftar.
Pejabat AS itu juga mendesak pihak berwenang China untuk meninjau kembali kebijakan-kebijakan yang tidak produktif termasuk larangan-larangan terhadap praktek keagamaan umat Budha di Tibet dan Muslim Uighur.
Selain itu, Deplu Amerika melaporkan bahwa Dutabesar Saperstein menyampaikan keprihatinan mendalam pemerintah Amerika mengenai penahanan baru-baru ini terhadap banyak pembela HAM dan pemimpin keagamaan.
Amerika ingin Zhang Kai dan semua warga China yang ditahan serta dihukum karena menjalankan hak-hak kebebasan mendasar mereka untuk beragama, menyampaikan pendapat dan berkumpul, agar dibebaskan. China seperti semua negara harus mengakui bahwa melindungi dan mendukung kebebasan-kebebasan itu adalah landasan bagi setiap masyarakat yang stabil, makmur dan adil.