Pemimpin demokrasi Birma Aung San Suu Kyi mengajak warga negaranya untuk bekerja menuju rekonsiliasi nasional pada tahun baru.
Dalam pernyataan hari Jumat, Suu Kyi meminta warga Birma untuk “berjuang bersama dengan semangat baru, kekuatan baru dan kata-kata baru” pada 2011.
Pemimpin reformasi di Birma yang berusia 65 tahun ini dibebaskan setelah lebih dari tujuh tahun berada dalam tahanan rumah, pada 13 November lalu. Pembebasan itu hanya beberapa hari setelah pemerintah militer yang berkuasa mengklaim kemenangan luar biasa dalam pemilu pertama di Birma dalam dua dekade, yang dikecam banyak kalangan.
Dalam pernyataan tersebut Suu Kyi mengatakan, warga Birma harus menciptakan jaringan politik dan sosial untuk mencapai “rekonsiliasi nasional dan sekaligus semangat persatuan yang sejati”.
Amerika hari Kamis kembali mendesak para pemimpin Birma untuk membebaskan lebih dari 2.200 tahanan politik di negara itu, dan mengajak pihak oposisi untuk mulai terlibat dalam pembicaraan untuk mempromosikan demokrasi.