Raja Hamad bin Isa al-Khalifa menyampaikan rasa belasungkawanya kepada keluarga kedua korban.dalam pidato melalui televisi, Selasa.
Kementerian Dalam Negeri berjanji untuk akan menyelidiki tewasnya dua orang pria dalam demonstrasi anti-pemerintah di kerajaan Teluk Persia ini. Pihak berwenang juga mengatakan akan mengadili siapapun yang menggunakan kekerasan yang tidak dapat dibenarkan terhadap para demonstran.
PBB dan Amerika Serikat mengatakan mereka terkejut dan prihatin oleh kekerasan di Bahrain. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mendesak pihak berwenang Bahrain agar menindak lanjuti janjinya untuk menyelidiki kematian kedua korban tersebut secepat mungkin.
Para saksi mengatakan salah seorang korban tewas ketika polisi menembak para aktivis yang menghadiri pemakaman seorang pria yang tewas dalam penindakan hari Senin terhadap demonstran.
Kelompok oposisi utama Syiah telah mengutuk kekerasan oleh polisi dan memboikot parlemen.
Ribuan warga Bahraiin, yang didorong oleh peristiwa belakangan ini di Mesir dan Tunisia, telah mengadakan pawai pro-demokrasi mereka selama dua hari ini di Manama.
Mereka mengatakan Raja al-Khalifa telah gagal memenuhi janjinya untuk mengadakan reformasi, memberikan kebebasan yang lebih besar dan menjamin hak-hak politik warganya.