Turki telah melancarkan sebuah operasi militer terhadap pemberontak Kurdi di Irak Utara, beberapa jam setelah pihak militan menewaskan 24 tentara dan melukai 18 lainnya dalam serangan-serangan di Turki Tenggara – dekat perbatasan Irak.
Menurut laporan-laporan berita, para pejabat Turki mengatakan, sedikitnya 20 pemberontak juga tewas dalam pertempuran itu, sewaktu pesawat-pesawat pembom Turki menghantam beberapa sasaran di Irak, dan sejumlah helikopter mengangkut tentara ke kawasan itu. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan – yang membatalkan lawatan ke Kazakhstan – menggambarkan tindakan itu sebagai “pengejaran hebat” dalam batas-batas hukum internasional, setelah sejumlah mematikan oleh pemberontak Kurdi dalam beberapa tahun.
Otoritas Turki mengatakan pemberontak dari Partai Pekerja Kurdi atau PKK – Rabu dini hari menembakkan senjata ke posko-posko militer di Cukurca dan Yuksekova di propinsi Hakkari – Turki. Pemberontak Kurdi mengklaim tanggung jawab, membuat Presiden Abdullah Gul mengatakan kepada para wartawan bahwa “pembalasan atas serangan-serangan itu akan sangat besar”.
Dalam reaksi dunia atas serangan itu, Presiden Amerika Barack Obama mengutuk apa yang disebutnya “serangan teroris yang keterlaluan” dengan mengatakan Amerika akan melanjutkan kerjasama dengan Pemerintah Turki yang hendak mengalahkan PKK.
