Bentrokan-bentrokan antara pasukan pendukung Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan mahasiswa pemrotes dan tentara yang melindungi mereka di Sana’a mengakibatkan sedikitnya 40 orang tewas hari Sabtu, sehari setelah presiden di luar dugaan kembali ke Yaman dan menyerukan gencatan senjata.
Pasukan pemerintah menembaki sebuah kam mahasiswa pemrotes tadi malam, mengakibatkan banyak korban berjatuhan. Mereka menyelamatkan diri dari serangan. Sebagian dari mereka mengungsi ke kampus. Jurubicara oposisi Jenderal Ali Muksin al Ahmar mengatakan, sedikitnya 11 tentara yang setia kepadanya tewas setelah posisi mereka ditembaki.
Tentara yang setia kepada Presiden Saleh kabarnya menembaki rumah kepala suku Sheik Sadek al Ahmar dan pendukung-pendukungnya yang tidak lagi mendukung Saleh.
Televisi al Arabiya mengatakan, Dewan Kerjasama Teluk yang beranggota enam negara meminta semua pihak untuk menaati gencatan senjata dan tak boleh lagi menggunakan artileri berat terhadap pemrotes tak bersenjata.
Saleh menyerukan dihentikannya pertempuran itu hari Jumat, tidak lama setelah dia kembali dari Arab Saudi. Di sana, dia dirawat karena luka-luka akibat serangan di istana presiden di Sana’a bulan Juni.