Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh bertekad menyerahkan kekuasaan secara damai lewat pemilihan presiden.
Ini dikatakannya dalam pidato televisi pertama sejak ia kembali dari Saudi Arabia di mana ia menjalani pengobatan setelah usaha pembunuhan atas dirinya bulan Juni lalu.
Saleh mengatakan hari Minggu ia akan menjalankan usul perdamaian yang disusun Dewan Kerjasama Teluk Persia, yang mensyaratkan ia harus menyerahkan kekuasaan kepada seorang wakil.
Penjelasan Saleh itu dikeluarkan hanya beberapa jam setelah pasukan Yaman melepaskan tembakan ke arah kelompok demonstran besar di kota Sana’a. Satu orang dilaporkan tewas dan 17 luka-luka. Kata saksi mata, para demonstran itu sedang berbaris dekat markas besar Angkatan Darat ketika tentara melepaskan tembakan.
Kemarin, bentrokan antara pasukan pendukung Presiden Saleh dan demonstran yang dibantu oleh unit-unit tentara yang membelot, mengakibatkan sedikitnya 40 orang tewas. Tentara juga menyerang sebuah perkemahan mahasiswa di tengah kota, dan mengakibatkan banyak korban.
