Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton pada hari Kamis memulai lawatannya ke lima negara Eropa Timur dan Kaukasus, di mana ia akan meyakinkan sekutu-sekutu regionalnya bahwa membaiknya hubungan Amerika dan Rusia tidak merugikan mereka.
Persinggahan pertama Clinton adalah ibukota Ukraina, Kiev, di mana ia akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych. Pemimpin Ukraina itu telah memberlakukan kebijakan-kebijakan pro-Rusia sejak menduduki jabatannya awal tahun ini, sementara Amerika dan Rusia mengupayakan proses perbaikan hubungan diplomatik mereka.
Pada hari Sabtu, Clinton menuju Polandia, di mana ia akan bertemu sejawatnya, Radoslaw Sikorski. Setelah itu, ia akan mengunjungi Azerbaijan dan Armenia, yang sedang bersengketa mengenai wilayah sempalan Nagorno-Karabakh. Clinton diperkirakan akan mendesak para pemimpin kedua negara, agar mengupayakan perjanjian perdamaian mengenai wilayah yang dihuni etnis Armenia dan ingin memperoleh kemerdekaan dari Azerbaijan itu.
Clinton akan mengakhiri lawatannya pada hari Senin dengan kunjungan ke Georgia.
