Komisi Pemilu Thailand mengatakan, Kamis (28/3), bahwa seluruh suara dalam pemilu baru-baru ini telah dihitung, dan sebuah partai yang beraliansi dengan junta militer yang berkuasa meraih paling banyak suara, meskipun hasil itu belum diresmikan.
Pada konferensi pers yang mengejutkan, komisi itu tidak mengatakan berapa banyak kursi diraih partai Palang Pracharath tersebut. Sebelumnya, komisi itu mengumumkan partai utama anti-junta, Pheu Thai, paling banyak meraih kursi konstituen pada pemilu hari Minggu.
Dengan hasil itu, kedua partai mengklaim mereka memiliki mandat untuk membentuk pemerintahan baru. Pheu Thai sebelumnya juga mengatakan telah berkoalisi dengan enam partai yang lebih kecil untuk mengklaim mayoritas kursi di majelis rendah parlemen dan membentuk pemerintahan mendatang.
Komisi pemilu Thailand menghadapi tekanan untuk segera melakukan penghitungan suara dan meredam tudingan-tudingan penipuan suara. Selain dikecam di media sosial, AS, Uni Eropa, Australia dan beberapa negara besar lain ikut menyerukan agar komisi itu menjawab tudingan-tudingan itu.
Pemilu itu memperebutkan 500 kursi di majelis rendah. Dari jumlah itu, 350 kursi diserahkan kepada pemenang di setiap konstituen, sementara sisanya didistribusikan berdasarkan proporsi perolehan suara secara keseluruhan.
Hasil resmi tidak harus diumumkan hingga Mei dan Komisi itu mengatakan, alokasi kursi bisa berubah karena mereka sedang menyelidiki gugatan hukum terkait pemilu di beberapa konstituen. [ab]