Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyatakan sedang berupaya mencapai kemajuan dalam legislasi anggaran jaring pengaman sosial setelah seorang tokoh kunci Demokrat di Senat menyatakan ia tidak dapat mendukungnya.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan pada Senin (20/12) bahwa pemerintah siap untuk bekerja keras bersama dengan Senator Joe Manchin dan anggota-anggota kaukus Demokrat lainnya untuk mencapai targetnya.
“Apa yang paling dipikirkan presiden adalah risiko kelambanan bertindak,” kata Psaki. “Dan jika kita tidak bertindak untuk menyelesaikan legislasi ini dan komponen-komponen di dalamnya, bukan hanya biaya dan harga-harga yang akan meningkat bagi rakyat Amerika, tetapi kita juga akan melihat arah pertumbuhan ekonomi tidak seperti yang kita inginkan.”
Manchin menjadi fokus pembicaraan di dalam Partai Demokrat sementara para pemimpin berusaha meloloskan paket bernilai $2 triliun pada pekan ini. Legislasi ini mencakup rencana untuk meluaskan layanan kesehatan bagi warga lansia Amerika, menyediakan kelas pra-TK universal, mengizinkan dana baru untuk memerangi perubahan iklim dan menawarkan lebih banyak dukungan finansial untuk warga Amerika berpenghasilan rendah.
Manchin telah menyatakan tentangan terhadap jumlah pengeluaran. Dalam wawancara radio pada Senin (20/12), ia mengemukakan kembali bahwa dalam pandangannya, legislasi itu mencakup terlalu banyak pengeluaran tanpa disertai pembatasan yang memadai dalam persyaratan pendapatan atau kerja bagi penerimanya.
Sebelumnya pada Senin (20/12), pemimpin fraksi mayoritas di Senat Chuck Schumer mengatakan Senat akan melakukan pemungutan suara “sangat awal pada tahun baru” mengenai versi revisi legislasi yang telah disetujui DPR itu.
Suara Manchin sangat penting bagi Demokrat di Senat yang terbagi secara politik sewaktu mereka berusaha meloloskan salah satu unsur kunci dalam agenda legislatif Biden. Tidak seorang pun dari 50 anggota fraksi Republik di majelis beranggotakan 100 orang itu yang mendukung rencana tersebut.
Demokrat telah berharap akan meloloskan legislasi itu dengan 51-50 suara sebelum Natal, dengan Wakil Presiden Kamala Harris menjadi suara penentunya. [uh/ab]