Kementerian Dalam Negeri Malaysia dalam pernyataan hari Jumat (7/3) menyebutkan bahwa Ultraman, the Ultra Power, edisi bahasa Melayu mengandung unsur-unsur yang dapat mengganggu keamanan publik dan moral masyarakat.
Kementerian menyebutkan bahwa Ultraman diidolakan oleh banyak anak dan mempersamakan tokoh utamanya, Ultraman King, dengan Allah, akan membingungkan terutama bagi anak-anak Muslim dan merusak iman mereka. Allah biasa digunakan dalam bahasa Melayu untuk mengacu pada Tuhan.
Pemerintah menyatakan Allah harus digunakan secara eksklusif oleh Muslim karena khawatir penggunaannya oleh pihak lain dapat membingungkan Muslim dan menggoda mereka untuk beralih kepercayaan.
Muslim Melayu merupakan 60 persen dari 30 juta penduduk Malaysia, sedangkan penganut Kristen mencapai sekitar sembilan persen dari populasi negara itu.
Kementerian menyebutkan bahwa Ultraman diidolakan oleh banyak anak dan mempersamakan tokoh utamanya, Ultraman King, dengan Allah, akan membingungkan terutama bagi anak-anak Muslim dan merusak iman mereka. Allah biasa digunakan dalam bahasa Melayu untuk mengacu pada Tuhan.
Pemerintah menyatakan Allah harus digunakan secara eksklusif oleh Muslim karena khawatir penggunaannya oleh pihak lain dapat membingungkan Muslim dan menggoda mereka untuk beralih kepercayaan.
Muslim Melayu merupakan 60 persen dari 30 juta penduduk Malaysia, sedangkan penganut Kristen mencapai sekitar sembilan persen dari populasi negara itu.