Gambar video amatir menunjukkan sebuah helikopter pemerintah Suriah terbakar dan jatuh di pinggir kota Damaskus hari Senin. Media pemerintah mengatakan helikopter itu ditembak jatuh oleh "teroris bersenjata dan tentara bayaran asing."
Pasukan pemberontak mengatakan mereka menembak jatuh helikopter itu untuk membalas "pembantaian" beberapa hari lalu yang dilakukan oleh pasukan pemerintah di Daraya.
Helikopter pemerintah Suriah tampaknya terbakar di tengah-tengah hujan tembakan senjata otomatis yang berasal dari posisi pemberontak di darat. Gambar video amatir menunjukkan helikopter itu terbatuk-batuk sebelum terjun dan jatuh dalam bola api.
Gambar video amatir kedua menunjukkan apa yang tampaknya baling-baling dan bagian bangkai helikopter yang terbakar di gang kecil di belakang beberapa rumah penduduk. Orang-orang yang berada di dekat lokasi jatuhnya helikopter itu mengambil foto, sementara yang lain berlari mencari perlindungan karena khawatir amunisi dalam pesawat itu bisa meledak.
Seorang juru bicara pemberontak mengatakan kepada jaringan televisi Al-Arabiya bahwa "Brigade Badr" dari Tentara Suriah Merdeka menembak jatuh helikopter pemerintah itu untuk "membalas pembantaian oleh pasukan pemerintah di Daraya." Dia menambahkan jenasah pilot itu ditemukan, namun tidak mungkin mengukuhkan laporan tersebut.
Analis Riad Kahwaji, yang mengepalai Lembaga Kajian Timur Dekat dan Analisis Militer Kawasan Teluk mengatakan bukan pertama kali pasukan pemberontak berhasil menjatuhkan pesawat pemerintah.
"Ini bukan helikopter pertama yang ditembak jatuh oleh pemberontak. Kami telah menyaksikan pemberontak bahkan berhasil menembak jatuh jet tempur beberapa minggu lalu di dekat Deir Ezzor ketika mereka menembak jatuh sebuah MiG 23 atau 27, dan ada juga beberapa helikopter ditembak jatuh di Suriah utara," ujar Kahwaji.
Kahwaji berpendapat pemberontak di Damaskus kemungkinan menembak jatuh helikopter itu dengan senjata anti-pesawat yang mereka ambil ketika menyerbu pangkalan anti-pesawat di dekat ibukota pekan lalu. Dia menambahkan pertempuran yang kini berlangsung menyerupai "perang untuk menghabiskan tenaga lawan," di mana "tidak ada pihak yang mampu melakukan pukulan menentukan terhadap pihak lainnya."
Helikopter itu jatuh di tengah-tengah aksi militer yang intensif oleh pasukan pemerintah baik di darat maupun di udara. Pesawat dan senjata artileri pemerintah telah menggempur kubu-kubu pemberontak yang mengelilingi ibukota Suriah.
Saksi mata juga melaporkan gempuran hebat pemerintah di kota-kota lain di Suriah, termasuk Homs, bagian-bagian Aleppo dan Hama. Televisi pemerintah mengklaim pasukan pemerintah merebut lebih banyak wilayah di Aleppo, tapi laporan itu tidak mungkin dikukuhkan.
Di bagian utara Suriah, lintasan perbatasan dengan Turki dilaporkan telah ditutup hari Senin di tengah-tengah membludaknya pengungsi di kamp-kamp pengungsi di dalam wilayah Turki. Televisi Al Jazeera melaporkan 80.000 pengungsi Suriah kini tinggal di kamp-kamp di Turki.
Dalam bidang diplomatik, utusan dari 15 faksi anti-pemerintah bertemu di Kairo dengan ketua Liga Arab Nabil Elarabi. Peserta pertemuan itu dilaporkan mendesak Elarabi dan Liga Arab agar membantu pasukan oposisi untuk mengalahkan dan mengganti pemerintahan Bashar al-Assad.
Pasukan pemberontak mengatakan mereka menembak jatuh helikopter itu untuk membalas "pembantaian" beberapa hari lalu yang dilakukan oleh pasukan pemerintah di Daraya.
Helikopter pemerintah Suriah tampaknya terbakar di tengah-tengah hujan tembakan senjata otomatis yang berasal dari posisi pemberontak di darat. Gambar video amatir menunjukkan helikopter itu terbatuk-batuk sebelum terjun dan jatuh dalam bola api.
Gambar video amatir kedua menunjukkan apa yang tampaknya baling-baling dan bagian bangkai helikopter yang terbakar di gang kecil di belakang beberapa rumah penduduk. Orang-orang yang berada di dekat lokasi jatuhnya helikopter itu mengambil foto, sementara yang lain berlari mencari perlindungan karena khawatir amunisi dalam pesawat itu bisa meledak.
Seorang juru bicara pemberontak mengatakan kepada jaringan televisi Al-Arabiya bahwa "Brigade Badr" dari Tentara Suriah Merdeka menembak jatuh helikopter pemerintah itu untuk "membalas pembantaian oleh pasukan pemerintah di Daraya." Dia menambahkan jenasah pilot itu ditemukan, namun tidak mungkin mengukuhkan laporan tersebut.
Analis Riad Kahwaji, yang mengepalai Lembaga Kajian Timur Dekat dan Analisis Militer Kawasan Teluk mengatakan bukan pertama kali pasukan pemberontak berhasil menjatuhkan pesawat pemerintah.
"Ini bukan helikopter pertama yang ditembak jatuh oleh pemberontak. Kami telah menyaksikan pemberontak bahkan berhasil menembak jatuh jet tempur beberapa minggu lalu di dekat Deir Ezzor ketika mereka menembak jatuh sebuah MiG 23 atau 27, dan ada juga beberapa helikopter ditembak jatuh di Suriah utara," ujar Kahwaji.
Kahwaji berpendapat pemberontak di Damaskus kemungkinan menembak jatuh helikopter itu dengan senjata anti-pesawat yang mereka ambil ketika menyerbu pangkalan anti-pesawat di dekat ibukota pekan lalu. Dia menambahkan pertempuran yang kini berlangsung menyerupai "perang untuk menghabiskan tenaga lawan," di mana "tidak ada pihak yang mampu melakukan pukulan menentukan terhadap pihak lainnya."
Helikopter itu jatuh di tengah-tengah aksi militer yang intensif oleh pasukan pemerintah baik di darat maupun di udara. Pesawat dan senjata artileri pemerintah telah menggempur kubu-kubu pemberontak yang mengelilingi ibukota Suriah.
Saksi mata juga melaporkan gempuran hebat pemerintah di kota-kota lain di Suriah, termasuk Homs, bagian-bagian Aleppo dan Hama. Televisi pemerintah mengklaim pasukan pemerintah merebut lebih banyak wilayah di Aleppo, tapi laporan itu tidak mungkin dikukuhkan.
Di bagian utara Suriah, lintasan perbatasan dengan Turki dilaporkan telah ditutup hari Senin di tengah-tengah membludaknya pengungsi di kamp-kamp pengungsi di dalam wilayah Turki. Televisi Al Jazeera melaporkan 80.000 pengungsi Suriah kini tinggal di kamp-kamp di Turki.
Dalam bidang diplomatik, utusan dari 15 faksi anti-pemerintah bertemu di Kairo dengan ketua Liga Arab Nabil Elarabi. Peserta pertemuan itu dilaporkan mendesak Elarabi dan Liga Arab agar membantu pasukan oposisi untuk mengalahkan dan mengganti pemerintahan Bashar al-Assad.