Delapan orang anggota Dewan Konstituante Venezuela yang baru dibentuk telah dikenai sanksi oleh pemerintah Amerika, sehingga jumlah pejabat dan pendukung pemerintahan Presiden Nicolas Maduro yang dikenai sanksi mencapai 30 orang.
Tapi walaupun daftar orang dan pejabat yang terkena sanksi semakin panjang, sanksi ekonomi yang diancamkan Amerika belum terlaksana, karena industri minyak Amerika khawatir penghentian impor minyak dari Venezuela akan merugikan lapangan kerja di Amerika dan menaikkan harga bensin.
Sanksi-sanksi yang diumumkan Amerika hari Rabu itu dipusatkan pada pejabat dan bekas pejabat pemerintahan Maduro yang dituduh Amerika mendukung penciptaan Dewan Konstituante yang menurut Amerika hanya akan memperkuat cengkeraman Maduro atas kekuasaan di negara itu.
Pemerintah Amerika bulan lalu mengancam akan mengambil “tindakan kuat dan cepat dalam bidang ekonomi” terhadap pemerintahan Maduro kalau ia tetap melanjutkan usahanya membentuk Dewan Konstituante itu.
Tapi sejak itu, tidak ada tindakan atau sanksi ekonomi yang terjadi, sehingga sebagian penentang Maduro beranggapan kemungkinan Presiden Trump telah kehilangan nyali.
Kemungkinan adanya penghentian impor minyak dari Venezuela telah mencemaskan banyak perusahaan Amerika yang bergantung pada minyak Venezuela.
Ada sembilan perusahaan, termasuk Chevron, Valero, Citgo dan Phillips 66 yang memproses minyak Venezuela di lebih dari 20 kilang di Amerika, kebanyakan di kawasan Teluk Meksiko.
Kelompok industri minyak Amerika, termasuk ke sembilan perusahaan minyak diatas, menulis surat kepada Presiden Trump memperingatkan bahwa tidak ada jaminan minyak dari Kanada, Meksiko dan Colombia bisa menggantikan jumlah minyak yang diimpor dari Venezuela. (ii)