Irak membuka kembali penyidikan mengenai operasi tentara Amerika tahun 2006 yang menewaskan sekurang-kurangnya 10 warga sipil.
Seorang pembantu PM Nouri al-Maliki mengatakan hari Jumat pemerintah menelaah kembali kasus itu karena bukti baru yang menunjukkan bahwa orang-orang sipil itu dieksekusi.
Pembantu itu mengutip sebuah dokumen yang dikirim seorang inspektur PBB, Phillip Alston, beberapa pekan setelah operasi bulan Maret tahun 2006 itu. Dokumen rahasia yang dirilis WikiLeaks itu menyebut bukti-bukti bahwa para korban tersebut dibunuh dengan gaya eksekusi.
Tentara Amerika memburu militan ketika mereka menyerbu sebuah desa di Ishaqi, dekat kota Tikrit, sebelah utara Baghdad. Sekurang-kurangnya 10 orang termasuk perempuan dan anak-anak tewas dalam insiden Maret tahun 2006 itu.
Sebagian warga Irak sejak lama menyatakan bahwa tentara Amerika sengaja membunuh orang-orang itu dan kemudian berusaha menutupi insiden itu dengan serangan udara.
Namun, penyidikan militer Amerika tidak lama sesudah insiden itu menyatakan bahwa tentara Amerika tidak berbuat kesalahan. Mayor Jenderal William Caldwell mengatakan, tentara Amerika ditembaki selagi melakukan penggerebekan, dan bereaksi sesuai dengan aturan yang ada.