Iran untuk pertama kalinya mengakui ada ledakan di lokasi peluncuran satelit minggu lalu.
Juru bicara pemerintah Ali Rabiei, Senin (2/9), mengatakan ledakan itu karena kesalahan teknis selama peluncuran uji coba.
"Ledakan itu terjadi di landasan peluncuran dan belum ada satelit yang dipindahkan ke landasan peluncuran itu," kata Rabiei. "Terjadi di lokasi pengujian, bukan di lokasi peluncuran."
Pengakuan itu disampaikan beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mentweet photo yang tampaknya diambil oleh satelit mata-mata Amerika setelah ledakan itu.
Rabiei juga mengecam tweet Trump. "Kami tidak mengerti mengapa presiden AS mentweet dan memposting foto satelit dengan penuh kegembiraan," katanya. "Ini tidak bisa dimengerti."
Analis intelijen mengatakan foto yang ditweet oleh Trump kemungkinan besar informasi rahasia.
"Amerika tidak terlibat dalam kecelakaan selama persiapan peluncuran final untuk Safir SLV di Lokasi Satu Peluncuran Semnan di Iran," tulis Trump dalam tweet-nya, menyebut jenis roket yang digunakan. "Saya doakan yang terbaik untuk menjelaskan apa yang terjadi di Lokasi Satu." [my/pp]