Jumlah yang tewas di Suriah terus meningkat sementara diplomat Barat dan Arab terus mengusahakan tindakan segera PBB untuk menghentikan krisis politik yang meningkat di negara itu.
Para aktivis oposisi mengatakan paling sedikit 59 orang tewas di seluruh negara yang dilanda perang itu hari Rabu. Satu kelompok aktivis, Komite Koordinasi Lokal, mengatakan jumlah korban jiwa itu mencakup 36 sipil dan paling sedikit enam tentara pembelot yang tewas di Wadi Barada, lembah di pegunungan, beberapa kilometer sebelah barat laut Damaskus, dekat perbatasan Lebanon.
Lebih dari 300 orang tewas di seluruh Suriah dalam satu minggu ini saja. Banyak dari kekerasan itu terjadi dekat Damaskus dan pasukan pemerintah menghalau pemberontak Tentara Suriah Bebas dari pinggir timur kota itu dalam pertempuran berat beberapa hari.
Di Paris hari Rabu, Menteri Luar negeri Perancis mengatakan ia berharap para anggota Dewan Keamanan PBB dapat menghasilkan resolusi kompromi mengenai Suriah pekan depan.
Alain Juppe berusaha mengatasi keprihatinan Rusia, anggota dewan yang mempunyai hak veto, dengan memperingatkan campur-tangan militer akan menimbulkan perang saudara.
Para pejabat Rusia telah mengatakan mereka akan menentang resolusi itu kalau resolusi itu memuat sedikitpun kemungkinan tindakan militer atau perubahan rejim di Suriah, sekutu utama Rusia di kawasan itu.
Duta Rusia di PBB mengatakan hari Rabu perubahan dalam bunyi resolusi yang sekarang yang menyerukan Presiden Bashar al-Assad untuk mundur dari jabatan akan lebih memudahkan Rusia untuk menyetujuinya.
Menteri Luar negeri Amerika Hillary Clinton menyatakan lagi bahwa Dewan Keamanan harus bertindak dengan cepat. Dia mengatakan hari Rabu bahwa setiap anggota Dewan Keamanan harus memutuskan apakah mereka berada di pihak rakyat Suriah atau di pihak apa yang disebutnya “rejim diktator yang brutal.”
