Baku tembak terjadi pada hari Senin (1/4) di pusat kota Port-au-Prince dekat Istana Nasional Haiti. Insiden tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian aksi kekerasan yang semakin meningkat di negara itu.
Pada akhir Februari lalu, kelompok bersenjata melancarkan serangan terkoordinasi yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry.
Saat ini, tiga minggu setelah Henry mengatakan bahwa ia akan mengundurkan diri setelah dewan transisi kepresidenan terbentuk, belum ada penggantinya yang ditunjuk, sehingga memicu sejumlah geng yang saling bersaing untuk menguasai beberapa bagian ibu kota dan daerah sekitarnya.
Pada hari Senin (1/4), sekelompok orang bersenjata mengambil alih sebuah kendaraan lapis baja dari pasukan penjaga istana. Di sisi lain ibu kota, empat orang ditemukan tewas di pinggiran kota Petion-Ville. Kekerasan yang semakin memburuk juga telah menyebabkan terjadinya serangan ke bandara serta pelabuhan utama sehingga memblokade akses terhadap pasokan kebutuhan pokok.
Kini, muncul seruan untuk mengaplikasikan sebuah metode transisi alternatif yang dapat mengurangi kerusuhan yang terjadi.
Dennis Hankins, duta besar AS untuk Haiti yang baru saja ditunjuk, mendarat di negara itu pada hari Senin. Amerika Serikat dan negara-negara lain telah melakukan upaya untuk mengevakuasi warganya, serta membentengi perbatasan mereka dari arus migran yang mencoba melarikan diri dari kekerasan.
Pemerintah Meksiko menyerukan evakuasi 34 warganya dari Haiti menggunakan kapal militer pada hari Senin, dengan alasan kondisi keamanan yang memburuk di negara Karibia itu.
Penerbangan sewa yang diatur oleh Departemen Luar Negeri AS serta Departemen Manajemen Darurat Florida telah menerbangkan lebih dari 200 orang dari Haiti ke Florida sejak kekerasan di negara tersebut terjadi.
Menurut laporan PBB yang dirilis pekan lalu, selama tiga bulan pertama di tahun 2024, sudah lebih dari 1.500 orang terbunuh, dan sekitar 60 orang dieksekusi dengan tindakan main hakim sendiri. [ti/rs]
Sejumlah informasi dalam laporan ini diambil dari Reuters, The Associated Press dan Agence France-Presse.
Forum