Human Rights Watch mendesak Guinea untuk memastikan pengadilan yang adil bagi pria dewasa dan anak laki-laki yang ditangkap dalam bentrokan pasca-pemilu.
Lebih dari 125 pria dewasa dan anak laki-laki ditahan dalam bentrokan beberapa hari menyusul pemilihan presiden babak kedua pada tanggal 7 November.
Bentrokan antara kelompok etnis yang bersaing, kelompok mantan perdana menteri Cellou Diallo dan kelompok oposisi Malinke pimpinan Alpha Conde.
Juru bicara pembela hak asasi manusia yang berbasis di Amerika tersebut menyatakan sebagian tahanan diciduk karena alasan etnis atau politik.
Corinne Dufka mengatakan para pria itu mengklaim bahwa pasukan keamanan menuntut uang sebagai ganti kebebasan mereka.
Kelompok HAM itu khawatir akan panjangnya masa tahanan mengingat banyaknya kasus yang menumpuk dalam sistem kehakiman Guinea.
