Dewan Keamanan PBB melarang aksi kekerasan di Guinea menyusul pemilu presiden yang disengketakan di negara itu.
Dewan itu hari Kamis mendesak semua partai di Guinea untuk mengikuti prosedur hukum untuk menyelesaikan pertikaian mereka dan menghormati keputusan final Mahkamah Agung.
Kerusuhan di ibukota, Conakry, tampak mereda hari Kamis setelah pihak berwenang memberlakukan negara dalam keadaan darurat.
Pemerintah militer Guinea mengumumkan jam malam hari Rabu menyusul bentrokan antara para pendukung kandidat pemilu presiden tahap kedua, Alpha Conde and Cellou Dalein Diallo. Kelompok-kelompok HAM mengatakan, sedikitnya 10 orang tewas dalam kekerasan itu.
Para pejabat pemilu hari Senin menyatakan Conde sebagai pemenang pada pemilu 7 November dengan selisih tipis. Diallo mengatakan, ia akan mempersoalkan hasil pemilu itu ke Mahkamah Agung.