Berbagai kelompok Kristen mencela tindakan Turki yang sudah hampir sebulan menahan secara isolasi pendeta Amerika, Andrew Brunson yang oleh para pejabat dikatakan "ancaman keamanan nasional."
Pihak berwenang dan perwakilan komunitas Kristen Protestan di Turki mengatakan, Andrew Brunson, yang telah menjadi misionaris Protestan di Turki selama lebih dari 20 tahun, ditahan di Izmir.
Dia dan istrinya, Norine Brunson, yang memimpin gereja Protestant Resurrection Church di kota Izmir, ditahan pada 7 Oktober, para pejabat Turki mengukuhkan. Norine Brunson dibebaskan tanggal 20 Oktober dan diperintahkan untuk meninggalkan negara itu.
Kemudian, Turki memutuskan untuk mengizinkannya tinggal sampai 10 November saat visanya habis, menurut pejabat gereja. Mereka menambahkan, Andrew Brunson diharapkan akan dideportasi setelah dibebaskan.
Kelompok Kristen yang berkantor di AS, Voice of the Persecuted atau “Suara yang Tertindas” mengangkat ke permukaan kasus Brunson itu demikian pula anggota fraksi oposisi di Parlemen Turki dan pendeta Protestan di negara yang sebagian besar penduduknya Muslim.
"Prioritasnya sekarang adalah untuk mengeluarkan Norine dan Andrew selamat dari Turki, suatu yang sepenuhnya sesuai dengan perintah deportasi," kata Voice of the Persecuted dalam dalam pernyataan di situsnya. [ps/al]