Korea Utara telah menguji coba sebuah misil taktis baru dalam unjuk kemampuan terbaru militer Pyongyang, demikian laporan media pemerintah, Kamis.
Kim Jong Un mengawasi dan memandu uji coba pada hari Rabu dan menyebutnya operasi "sangat penting," kata kantor berita resmi KCNA.
Laporan KCNA itu tidak menguraikan jenis senjata yang diuji, tetapi istilah "taktis" menunjukkan bukan rudal balistik.
Meski demikian uji coba itu bisa dianggap sebagai peringatan bagi Amerika di tengah kebuntuan pembicaraan mengenai program nuklir Korea Utara.
"Kim sedang berupaya membuat pernyataan kepada pemerintahan Trump bahwa potensi militernya dari hari ke hari semakin meningkat, dan rezimnya frustrasi dengan kurangnya fleksibilitas Washington dalam perundingan baru-baru ini," kata Harry Kazianis, direktur Studi Korea pada Lembaga Pusat Kepentingan Nasional.
Seorang pejabat militer AS Rabu malam mengatakan Pentagon mengetahui uji coba tersebut namun tidak mengomentari lebih jauh.
Korea Utara belum melakukan uji coba nuklir atau misil jarak jauh selama lebih dari setahun, sejak Kim memulai pembicaraan dengan Amerika dan Korea Selatan.
Sebaliknya, Korea Utara melakukan provokasi berskala lebih kecil. Pada bulan November, Kim memantau uji coba yang juga dikatakan KCNA "senjata taktis berteknologi tinggi" yang baru dikembangkan. Pejabat A.S. tidak membesar-besarkan uji coba itu. [my]