Korea Utara mengatakan, siap mengerahkan dan memproduksi massal misil baru jarak menengah yang mampu menjangkau Jepang dan pangkalan-pangkalan besar militer AS.
Pernyataan negara yang mengisolasi diri itu dikeluarkan menyusul uji peluncuran misil baru-baru ini yang menurutnya menunjukkan kesiapan tempur negara itu dalam perang misil dan merupakan tanggapan terhadap kebijakan-kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Misil Pukguksong-2 yang diluncurkan Minggu (22/5) menempuh jarak 500 kilometer dan mencapai ketinggian 560 kilometer sebelum akhirnya jatuh ke Samudera Pasifik. Media Korea Utara mengatakan, lebih banyak misil akan diluncurkan pada masa depan.
Trump, yang sedang melakukan lawatan ke Timur Tengah, sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan.
Media pemerintah, KCNA, Senin, melaporkan, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan peluncuran tersebut dan mengamati dari sebuah pos observasi. KCNA mengatakan uji itu mengukuhkan aspek teknis sistem senjata itu dan mengevaluasi kemampuan adaptasinya dalam berbagai kondisi tempur sebelum akhirnya dialokasikan ke unit-unit militer.
Kim dilaporkan menyebut uji itu berhasil. Ia menyetujui pengerahan misil itu dan menyatakan bahwa misil itu harus segera diproduksi besar-besaran. [ab/lt]