Kuburan massal dengan setidaknya 36 jasad ditemukan di dekat Benghazi, Libya.
Korban-korban itu tampaknya dieksekusi, namun tidak jelas siapa mereka. Satu laporan menyebutkan beberapa jasad mengenakan pakaian bisnis sementara lainnya berpakaian olahraga.
Ghassan Salamé, kepala misi PBB di Libya, mengatakan dalam pernyataan, ia "dikejutkan oleh kejahatan keji ini" dan meminta penyelidikan dan pertanggungjawaban yang lebih besar untuk kasus sekeji itu.
Kedua pemerintah Libya yang bersaing, yang diakui internasional di Tripoli maupun yang menguasai bagian timur, dipimpin orang berpengaruh, Khalifa Haftar, juga mengecam pembunuhan itu dan berjanji menyelidiki.
Pejuang Haftar dicurigai melakukan sejumlah pembunuhan dalam tiga tahun terakhir.
Libya dilanda kekacauan dan kekisruhan politik sejak diktator yang lama berkuasa, Moammar Gadhafi digulingkan dan dibunuh tahun 2011.
Pemerintah persatuan di Tripoli yang didukung PBB kesulitan menegakkan otoritas karena banyak milisi yang berebut wilayah di lapangan. [ka]