Organisasi pemantau hak asasi Suriah yang berbasis di Inggris, Sabtu (17/3), mengatakan lebih dari 150 ribu orang telah mengungsi dari Afrin sejak Rabu. Pesawat-pesawat tempur dan artileri Turki dilaporkan telah menyerang kota Afrin tadi malam.
Sekjen PBB, Jumat (16/3), mengatakan ia sangat prihatin mengenai warga Suriah yang melarikan diri dalam jumlah besar dari daerah-daerah kantong Ghouta timur dan Afrin.
“Saya sangat kecewa bahwa resolusi 2401, mengenai penghentian pertempuran di seluruh Suriah, belum dilaksanakan,” kata Antonio Guterres mengenai resolusi Dewan Keamanan tanggal 4 Maret dengan suara bulat itu yang telah gagal meredakan kekerasan.
Baca juga: Puluhan Ribu Orang Tinggalkan Ghouta Timur dan Afrin di Suriah
“PBB dan mitra-mitranya sepenuhnya telah dikerahkan untuk mendatangkan segera pertolongan yang menyelamatkan nyawa ke semua orang yang membutuhkannya,” kata Guterres dalam pernyataan. “Saya menyerukan kepada semua pihak agar memastikan akses kemanusiaan dengan aman tanpa hambatan di semua daerah.”
Kantor Hak Asasi PBB, Jumat (17/3) memperingatkan bahwa mereka telah menerima “laporan yang mencemaskan” dari kota Afrin, bagian barat-laut Suriah, di mana pasukan Turki sedang bertempur melawan laskar Kurdi. Kaum sipil di sana melaporkan dihambat keluar dari kota itu oleh pasukan Kurdi.
Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengatakan mereka telah merampungkan rencana untuk membantu sampai sebanyak 50 ribu orang yang mengungsi dari daerah oposisi Ghouta timur, di mana pemerintah Suriah telah bertempur untuk merebutnya kembali sejak bulan lalu. [gp]