Tautan-tautan Akses

Puluhan Ribu Orang Tinggalkan Ghouta Timur dan Afrin di Suriah


Warga sipil melarikan diri dari wilayah Hammuriyé di daerah kantong pemberontak Ghouta Timur, setelah sekitar satu bulan melakukan pemboman oleh rezim Suriah, 15 Maret 2018.
Warga sipil melarikan diri dari wilayah Hammuriyé di daerah kantong pemberontak Ghouta Timur, setelah sekitar satu bulan melakukan pemboman oleh rezim Suriah, 15 Maret 2018.

Ribuan lelaki, perempuan dan anak-anak lari meninggalkan kawasan Ghouta Timur, Suriah, Kamis (16/3). Dengan membawa harta benda di punggung dan tangan, mereka pergi dengan sepeda atau truk pikap untuk menyelamatkan diri.

Pemberontak telah menguasai Ghouta Timur sejak 2012, tetapi sekarang pasukan Suriah menguasai sebagian besar daerah itu setelah pengeboman dan serangan udara berulang kali.

Seorang anak tidur di dalam tas di desa Beit Sawa, Ghouta timur, Suriah 15 Maret 2018.
Seorang anak tidur di dalam tas di desa Beit Sawa, Ghouta timur, Suriah 15 Maret 2018.

Peter Maurer, presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), menyampaikan dalam suatu pernyataan bahwa lawatannya baru-baru ini ke Suriah memperkuat pandangannya bahwa perang di berbagai penjuru daerah itu telah mencapai keadaan baru yang menakutkan. Sudah terlalu sering kehancuran dianggap sebagai tujuan, sementara standar-standar dasar kemanusiaan diabaikan, lanjutnya.

Baca juga: Ribuan Warga Tinggalkan Kubu Terakhir Pemberontak di Luar Damaskus

Direktur Syrian Observatory for Human Rights menyatakan, eksodus hari Kamis (16/3) dari daerah terkepung di dekat Damaskus itu merupakan yang terbesar sejak pasukan pemerintah melancarkan operasi untuk merebutnya kembali bulan lalu.

Ribuan warga sipil melarikan diri dari kawasan Hammouriyeh di Ghouta yang dikuasai pemberontak, Kamis (15/3).
Ribuan warga sipil melarikan diri dari kawasan Hammouriyeh di Ghouta yang dikuasai pemberontak, Kamis (15/3).

Setelah militer Suriah membuka jalur seusai penyerangan larut malam, warga sipil terlihat melarikan diri ke daerah yang dikuasai pemerintah Suriah dengan berjalan kaki, berkendaraan mobil dan sepeda motor.

Observatory yang berbasis di Inggris menyatakan ratusan keluarga juga telah meninggalkan kota Afrin menuju desa-desa yang dikuasai pasukan pro-pemerintah. Mereka lari menghindari ofensif militer Turki terhadap pasukan Kurdi Suriah.

Baca juga: Pasukan Suriah Kepung Kota Harasta yang Dikuasai Pemberontak

Sebelumnya pekan ini, sejumlah orang yang cedera dan sakit dievakuasi dari Ghouta Timur, yang setelah ofensif pasukan pemerintah terbagi menjadi tiga daerah. Dua puluh lima truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki daerah di bagian utara yang dikuasai pemberontak dan menuju kota Douma, sebut ICRC. Ditambahkan, konvoi itu mengangkut cukup banyak makanan bagi 26.100 warga untuk satu bulan dan membawa berbagai barang lainnya. [uh]

XS
SM
MD
LG