Sekelompok pria bersenjata menewaskan lebih dari 80 orang dan melukai sedikitnya 160 lainnya di kamp pengungsi Krinding dan tempat lain di Genena, ibu kota negara bagian Darfur Barat, Sudan, akhir pekan ini.
Gubernur Mohamed Abdallah Al Douma memberlakukan status keadaan darurat. Dia juga menerjunkan ratusan tentara ke seluruh negara bagian itu untuk memulihkan keamanan.
Douma menjelaskan permasalahan dimulai pada Jumat (15/1) ketika seorang anggota suku Masalit membunuh seorang anggota suku Arab karena sengketa pribadi. Dia mengatakan pembunuhnya ditangkap dan jaksa penuntut umum memulai penyelidikan terbuka mengenai peristiwa itu.
Sabtu (16/1) pagi, kata Douma, sejumlah pria bersenjata dari beberapa bagian Darfur merencanakan dan melancarkan serangan yang diduga merupakan aksi balas dendam.
“Dan saya tidak melihat alasan untuk menyerang kamp karena -- saya tidak tahu apakah pembunuhnya berasal dari kamp ini atau tidak, tapi meskipun dia dari kamp ini sekalipun, itu merupakan aksi individu," kata Douma kepada VOA. "Namun, mereka membakar lebih dari sepertiga kamp dan membunuh banyak orang yang sampai sekarang masih kita hitung."
Ribuan penduduk kamp mengungsi karena kekerasan itu. Douma mengatakan para penyerang juga menjarah properti itu.
Pada Minggu (17/1) sore, Komite Pusat Dokter Sudan melaporkan 83 kematian dan lebih dari 160 terluka. Namun, Douma memperkirakan korban meninggal akan bertambah. [vm/ft]