Sejumlah laporan yang diperoleh mengabarkan pemboman baru terjadi di kota Homs, Suriah, selagi pasukan pemerintah melanjutkan upaya untuk menumpas pergolakan anti-pemerintah.
Aktivis Najati Tayara memberitahu media Barat, ledakan-ledakan mengguncang kota tersebut hari Rabu, sewaktu aparat keamanan bergerak masuk ke beberapa kompleks pemukiman.
Pasukan keamanan telah memperketat pengamanan di pusat-pusat kota di seluruh pelosok Suriah. Hari Selasa, kelompok-kelompok HAM mengatakan militer telah menutup sejumlah kota dan melakukan razia dari rumah ke rumah untuk mencari orang yang termasuk dalam daftar pencarian.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan lebih dari 630 warga sipil tewas dan sedikitnya sembilan ribu orang ditangkap sejak para pemrotes mendesak pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad bulan Maret lalu.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon menghimbau Presiden Assad untuk menghentikan penahanan massal dan menyerukan reformasi. Ia menyampaikan komentar tersebut dalam konferensi pers di Jenewa hari Rabu.
Hari Selasa, para diplomat Barat mengatakan Kuwait akan menggantikan Suriah sebagai calon anggota badan HAM tertinggi PBB. Sejumlah utusan mengatakan Suriah telah membatalkan upaya untuk mendapatkan kursi di Badan HAM PBB yang beranggotakan ke-47 negara akibat tekanan dari sesama negara anggota PBB.
Sementara itu sanksi-sanksi Uni Eropa atas 13 pejabat Suriah yang dekat dengan Presiden Assad telah diberlakukan. Uni Eropa mengatakan pihaknya kini hendak menekan Pemerintah Suriah untuk mengakhiri apa yang disebutnya sebagai kebijakan “tindakan represif” terhadap para pengunjukrasa damai. Uni Eropa juga telah menetapkan embargo senjata atas Suriah.
Saksi-saksi tersebut tidak ditargetkan pada pemimpin Suriah itu sendiri. Adik Presiden Assad – Maher al-Assad – komandan Divisi Mekanik ke-4 tentara Suriah dan sepupunya termasuk diantara mereka yang dikenai larangan bepergian ke Uni Eropa, dan pembekuan aset-aset mereka di Eropa.
